Model
pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi
dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri
anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah –langkah atau prosedur ,
metode, alat/sumber belajar dan tehnik penilaian/evaluasi.
Penyusunan
model pembelajaran di TK (PAUD) didasarkan pada silabus yang dikembangkan
menjadi perencanaan/program semester
(PROMES/ PROSEM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), dengan demikian model pembelajaran
merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai
dengan RPPH.
a.
Macam
Model Pembelajaran di PAUD
Ada
beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD diantaranya : Model
pembelajaran kalsikal, Model
pembelajaran dengan kegiatan pengaman, Model pembelajaran berdasarkan sudut –sudut , Model pembelajaran
Area dan Model pembelajaran berdasarkan sentra (BCCT).
1. Model
Pembelajaran Klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama,
kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (klasikal). Model
pembelajaran ini adalah model yang paling awal digunakan di TK(PAUD), dengan
sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang
memperhatikan minat individu. Seiring dengan perkembangan teori dan
pengembangan model pembelajaran , model ini sudah banyak ditinggalkan .
2. Model
Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman adalah pola pembelajaran
dimana anak – anak dibagi menjadi beberapa
kelompok (3 kelompok) dengan kegiatan yang berbeda – beda. Anak –anak yang
sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya dapat meneruskan
kegiatan di kelompok lain, jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat
melakukan kegiatan dikegiatan pengaman.
PENGELOLAAN
KELAS
a.
Penataan perabot di ruangan harus
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.
Pengelompokkan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang
gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah – rubah .
c.
Dinding kelas dapat digunakan papan pajangan untuk menempelkan hasil karya anak
atau gambar yang dipakai sumber belajar yang disesuaikan dengan tema
d.
Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sesuai dengan fungsinya sehingga
dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian,
tanggung jawab, membuat keputusan.
e.
Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan , sehingga dapat
berfungsi apabila diperlukan peserta didik.
LANGKAH
– LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan
belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
menggunakan langkah – langkah sebagai berikut :
1).
Kegiatan Pendahuluan/ Kegiatan Awal
Kegiatan
pendahuluan/ awal adalah kegiatan yang dilaksanakan secara klasikal artinya
kegiatan yang dilakukan seluruh anak dalam satu kelas,dalam satuan waktu dengan
kegiatan yang sama, misalnya berdiskusi, berbagi pengalaman, tanya jawab
tentang tema, bercakap- cakap, jika dalam kegiatan awal terjadi kejenuhan
diharapkan guru mampu membuat variasi kegiatan misalnya fisik motorik,
permainan yang menyenangkan atau menyanyi.
2).Kegiatan
Inti
Kegiatan
inti adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan sosial emosi
anak. Kegiatannya dari bermacam – macam permainan yang diharapkan dapat membuat
peserta didik bereksplorasi, bereksperimen, konsentrasi, memunculkan inisiatif,
kemandirian dan dapat memunculkan kreativitas.
Pada
kegiatan ini anak terbagi menjadi beberapa kegiatan kelompok, artinya dalam
waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda
– beda , pengorganisasian anak saat kegiatan kelompok namun ada kalanya
diperlukan menggunakan kegiatan klasikal ataupun individual
Sebelum anak dibagi dalam kelompok, guru menjelaskan
kegiatan atau tugas masing – masing kelompok secara klasikal. Guru bersama anak
dapat memberi nama masing – masing kelompok, anak diberi kebebasan untuk
memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang
disediakan. Semua anak secara bergantian mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan oleh guru, setelah anak dapat menyelesaikan satu kegiatan maka
anak boleh memilih kegiatan selanjutnya sendiri dengan tertib.
Pada
waktu kegiatan kelompok berlangsung, guru tidak berada disatu kelompok saja
melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan.
Anak
– anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya dapat
meneruskan kegiatan dikelompok lain. Jika tidak tersedia tempat , anak dapat
melakukan kegiatan dikegiatan pengaman Fungsi kegiatan pengaman adalah :
-
Sebagai tempat kegiatan anak yang telah
menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga tidak mengganggu teman lain.
-
Untuk memotivasi agar anak cepat
menyelesaikan tugasnya.
-
Untuk mengembangkan aspek emosional
sosial,kemandirian, kerjasama, dan kreativitas anak.
3). Istirahat/
makan
Kegiatan ini
dapat digunakan untuk mengisi indikator /kemampuan yang hendak dicapai yang
berkaitan dengan kegiatan makan, misalnya tata tertib makan, jenis makanan
bergizi, rasa sosial dan kerjasama, setelah kegiatan makan, waktu yanmg tersisa
dapat digunakan untuk bermain di luar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik
motorik.
4). Kegiatan
penutup/ kegiatan akhir
Kegiatan yang
dilaksanakan pada kegiatan penutup bersifat menenangkan anak dan diberikan
secara klasikal, misalnya membaca buku cerita, menyanyi dan diakhiri demngan
tanya jawab mengenai kegiatan yang telah berlangsung sehingga anak memaknai kegiatan
yang telah dilaksanakan.
c).Penilaian
selama kegiatan
berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap
program kegiatannya (proses belajar), atau terhadap perkembangan peserta didik.
Segala catatan guru dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan
penilaian.
3. Model
pembelajaran berdasarkan sudut – sudut kegiatan , menggunakan langkah – langkah
yang hampir mirip dengan model pembelajaran Area, karena memperhatikan minat
anak. Jumlah sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat luwes sesuai dengan
program yang direncanakan ( 2 sampai 5
sudut) , alat – alat yang disediakan pada sudut – sudut kegiatan hendaknya
bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema dan sub tema.
Sudut
– sudut kegiatan yang dimaksud adalah:
a.
Sudut Ke Tuhanan
alat – alat yang digunakan adalah maket
tempat ibadah, peralatan ibadah, gambar – gambar tentang keagamaan, dan alat
lainnya yang sesuai dengan keagamaan.
b.
Sudut keluarga
alat – alat pada sudut keluarga terdiri
dari meja kursi tamu, meja kursi makan, peralatan dapur ,peralatan kamar tidur,
boneka berbagai jenis, dan peralatan lain di ruang tamu.
c.
Sudut alam sekitar dan pengetahuan
alat – alat pada sudut alam sekitar dan
pengetahuan terdiri dari akuarium , meja/rak untuk benda – benda obyek
pengetahuan, kulit kerang, biji – bijian, batu-batuan, kaca pembesar, timbangan,
magnet dan alat – alat untuk menyelidiki alam sekitar.
d).
Sudut pembangunan
alat- alat yang ditempatkan pada sudut ini
adalah alat – alat untuk permainan konstruksi seperti balok, keping geometri,
alat pertukangan, miniatur/model berbagai jenis kendaraan
e).
Sudut kebudayaan
alat – alat yang ditempatkan pada sudut kebudayaan
adalah peralatan musik/perkusi, rak – rak buku, buku perpustakaan, alat untuk
pengenalan bentuk, warna, konsep bilangan, simbol – simbol, alat untuk
kreativitas.
PENGELOLAAN
KELAS
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada model pembelajaran
berdasarkan sudut – sudut kegiatan adalah :
-
Pengaturan alat bermain dan perabot diruangan
termasuk meja kursi dan luasnya ruangan
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan khususnya pada sudut – sudut
kegiatan
-
Sumber belajar dan hasil kegiatan anak
dapat dipajang dipapan/dinding ruangan ,hasil karya anak juga dapat disimpan
dilaci masing – masing anak sebagai portofolio
-
Setelah digunakan untuk pembelajaran
dirapihkan dan disimpan kembali sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan
yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab , membuat keputusan,
kebiaasaan tertib dengan mengatur kembali alat bermainnya.
LANGKAH –
LANGKAH KEGIATAN
1). Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilaksanakan adalah
bernyanyi, berdoa,mengucapkan salam, membicarakan tema / sub tema (bercakap-
cakap), tanya jawab atau melakukan kegiatan fisik motorik
2). Kegiatan
Inti
Sebelum melaksanakan kegiatan inti guru
bersama anak membicarakan tugas – tugas yang diprogramkan disudut – sudut
kegiatan. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan disetiap
sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan
dengan indikator yang dikembangkan dan sarana prasarana yang ada. Kemudian anak
dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya .
anak dapat berpindah sudut kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan
oleh guru.
3). Istirahat/
makan
Kegiatan makan bersama menanamkan
pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan , berdoa sebelum dan sesudah
makan, tata tertib makan, membereskan dan merapihkan alat – alat makan dan
sebagainya.setelah kegiatan makan selesai waktu yang tersisa digunakan untuk
bermain di luar
4). Kegiatan
akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan secara
klasikal , bisa dengan bercerita, bernyanyi, membersihkan kelas bersama – sama,
diskusi kegiatan yang telah dilakukan, informasi kegiatan esok hari, berdoa,
salam pulang.
Penilaian
Penilaian yang
dilakukan sama dengan penilaian pada model pembelajaran kelompok dengan
kegiatan pengaman.
4. Model
Pembelajaran Area
Dalam
model ini anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan
minatnya. Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan –kebutuhan spesifik
anak dan menghormati keragaman budaya yang menekankan pada prinsip (1)
pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak,
(2) membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui kegiatan didalam
area-area yang disiapkan, dan (3) keterlibatan keluarga dalam proses
pembelajaran .
Keterlibatam
keluarga dalam pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara
antara lain :
-
Anggota keluarga dilibatkan secara
sukarela dalam kegiatan pembelajaran , misalnya orang tua dilibatkan dalam
mempersiapkan pengaturan media pembelajaran.
-
Anggota keluarga bermitra dengan TK
dalam membuat keputusan tentang anak, misalnya orang tua diminta
pertimbangannya tentang layanan khusus /individual untuk anak.
Tujuan
pembelajaran area adalah menciptakan suasana pembelajaran yang membangun suatu
landasan bagi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang penting untuk menghadapi
tantangan baik dimasa kini maupun yang akan datang serta didasarkan pada
keyakinan bahwa anak – anak tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar dan mendorong anak untuk bereksplorasi,
bereksperimen, mempelopori dan menciptakan.
Dalam
pembelajaran Area ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan 1)
konstruktivisme , meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha
memahami dunia disekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang
melibatkan teman sebaya, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman
mereka sendiri atas dunia dan hal – hal yang terjadi disekelilingnya dengan
memadukan pengalaman – pengalaman baru
dengan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya.
2). Sesuai
dengan perkembangan, setiap anak berkembang melalui tahapan yang umum ,namun
pada saat yang sama setiap individu adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian guru harus mencermati
dan menyimak perbedaan antara ketrampilan dan minat tertentu dari anak – anak
yang berusia sama. Semua kegiatan harus harus didasarkan pada minat anak,
tingkat perkembangan kognitif dan kematangan sosialemosional, mendorong rasa
ingin tahu anak, kegembiraan terhadap pengalaman – pengalaman panca indera dan
keinginan untuk menjelajah gagasan – gagasan baru.
3). npendidikan
progresif, dibangun beradsarkan prinsip – prinsip perkembangan anak dan
konstruktivisme.
Pembelajaran
Area menggunakan 10 area yaitu:
1). Area Agama ,
yang perlu dipersiapkan dalam area agama adalah maket tempat ibadah, alat
peraga tata cara ibadah agama – agama di Indonesia, contoh :
- Islam : maket
masjid, gambar/ replika tata cara
sholat, tata cara wudhu sajadah, mukena, sarung, peci, kerudung, buku iqro,
kartu huruf hijaiyah, tasbih, Al quran dan lain – lainnya
-
Kristen/Katolik : maket gereja, Alkitab, rosario dan lain - lain
- Hindu : maket
pura, tiruan sesaji dan lain – lain
- Budha : maket
wihara, maket candi Borobudur, gambar bikhsu dan lain – lain
_ Konghucu :
maket kelenteng, dan lain – lain
2). Area Balok ,
yang perlu disiapkan berbagai bentuk, ukuran, warna balok, leggo. lotto
sejenis, lotto berpasangan, kepingan geometri , kendaraan mainan, kubus
berbagai ukuran dan warna, lidi, tususk
es krim, tususk gigi.
3). Area
Berhitung, yang perlu disiapkan : lambang bilangan, kepingan geometri, kartu
angka, kulit kacang, konsep bilangan, kubus permainan, pohon hitung, ukuran panjang pendek, tebal tipis , manik -
manik dan lain – lain
4). Area IPA,
yang perlu disiapkan : macam- macam tiruan binatang, gambar perkembangan biakan
binatang, proses pertumbuhan tanaman, biji – bijian, magnet, timbangan, tabung
ukur, gelas ukuran, berbagai macam bumbu, pengenalan rasa, pengenalan bau dan
lain – lain.
5). Area Musik,
yang perlu disiapkan : seruling, kastanyet, marakas, organ kecil, tamburin,
krincingan, triangle, angklung, harmonika, gendang, rebana, dan lain – lain
6). Area Bahasa,
yang perlu disiapkan : buku cerita, gambar seri, boneka tangan, panggung boneka,
kartun nama hari, kartu nama bulan,
majalah anak, dan lain – lain
7). Area Membaca
dan Menulis, yang perlu disiapkan : buku tulis, pensil, spidol, kartu huruf ,
pensil warna dan lain – lain
8). Area Drama ,
yang perlu disiapkan : tempat tidur anak (kecil), boneka, almari kecil, kursi
kecil (meja tamu), make up, piring, sendok, garpu, gelas, keranjang belanja,
sepatu/sandal, telepon – teleponan dan lain – lain.
9) Area Pasir
dan Air , yang perlu disiapkan : bak pasir / air , aquarium kecil, ember kecil,
botol – botol plastik, corong, litean air, sekop kecil, saringan, dan lain –
lain
10). Area Seni
dan Motorik, yang perlu disiapkan : meja gambar, meja kursi anak, krayon, kapur
warna, arang, buku gambar, kertas lipat, kertas koran, lem, gunting, bahan sisa
dan lain – lain
PENGELOLAAN
KELAS
1. Alat
bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang akan dibuka/disiapkan
2. Kegiatan
dapat dilakukan dengan menggunakan meja kursi, karpet atau tikar sesuai dengan
alat yang digunakan.
3. Pengaturan
area memungkinkan guru dapat pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi,
pembinaan dan penilaian.
4. Guru
memperhatikan perbedaan individu .
LANGKAH _
LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan
awal/ pendahuluan
Kegiatan
yang dilaksanakan adalah melatih pembiasaan, berdoa, memberi salam, bercerita
tentang pengalaman {berbagi}, menyanyi, bercakap – cakap tentang tema/sub tema
2. Kegiatan
Inti
Guru
bersama anak – anak membicarakan tentang kegiatan diarea yang diprogramkan.
Setelah itu anak dibebaskan untuk memilih area yang disukai sesuai minatnya.
Guru menjelaskan kegiatan- kegiatan didalam area yang dibuka, area yang dibuka
setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan sarana
pembelajaran yang ada. Anak dapat berpindah area sesuai dengan minatnya tanpa
ditentukan guru. Apabila terdapat anak yang tidak mau melakukan kegiatan di area
yang telah dibuka guru harus memotivasi dapat memotivasi anak agar mau
melakukan kegiatan.
Guru
melakukan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah disiapkan , tetapi
dapat juga untuk mengetahui ke area mana saja minat anak hari itu , dapat
menggunakan ceklist (V) disetiap area. Orang tua dapat dilibatkan untuk
berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan pembelajaran .
3).
Istirahat/ Makan
Kegiatan
makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik: mencuci tangan, berdoa sebelum
dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis makanan bergizi
4).
Kegiatan akhir/penutup
Kegiatan
akhir dilaksanakan secara klasikal misalnya menyanyi, cerita dari guru atau
bersyair dilanjutkan dengan diskusi tentang kegiatan satu hari dan
menginformasikan kegiatan esok hari, berdoa, salam, pulang.
5. Model
Pembelajaran Sentra adalah pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya
dilakukan didalam “lingkaran” (circle time) dan sentra bermain. Lingkaran adalah
dimana saat guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan
pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Sentra bermain
adalah area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang
berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan
seluruh potensi dasar anak. Pembelajaran yang berpusat pada sentra dilakukan
secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Setiap sentra
mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis bermain :
1).
Bermain sensorimotor / fungsional adalah menangkap rangsangan melalui panca
inderanya dan dapat menghasilkan gerakan
sebagai reaksinya, misalnya menakar, meremas, menggunting dan lain – lain.
2).
Bermain peran terdiri dari bermain peran
makro dan bermain peran mikro (bermain simbolik, pura – pura/ fantasai,
imajinasi atau bermain drama).
3).
Konstruktif menunjukkan kemampuan anak
untuk mewujudkan pikiran, ide dan gagasannya menjadi sebuah karya nyata. Ada
dua jenis bermain konstruktif yaitu
bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain – lain), dan
bermain konstruktif terstruktur (balok – balok, lego dan lain – lain).
Sentra
Bermain terdiri atas :
1).
Sentra bahan alam dan sains , bahan yang diperlukan adalah daun, ranting, kayu,
pasir, air, batu, biji- bijian, dan lain – lain. Sedangkan alat yang digunakan
: sekop, saringan, corong, ember, dan lain – lain. Sentra ini memfalitasi anak
untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman bermain sensorimotor dengan
memberikan banyak kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi bahan – bahan alam
dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak yang diperlukan dalam proses
kesiapan menulis, ketrampilan, berolah tangan, dan menstimulasi kerja otak.
2).
Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk, ukuran, warna
dan tekstur. Anak belajar cara menyusun/ menggunakan balok, mengembangkan
kemampuan logika matematika/ berhitung permulaan, kemampuan berfikir dan
memecahkan masalah.
3).
Sentra Seni , bahan – bahan yang diperlukan adalah kertas , cat air, krayon,
spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan gambar
dan lain – lain. Sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman
dalam mewujudkan ide, gagasan, dan pengalaman anak kedalam karya nyata (hasil karya)
melalui metode proyek.
4).
Sentra bermain peran terdiri dari sentra bermain peran makro dengan menggunakan
anak sebagai model dan bermain peran mikro dengan menggunakan boneka, maket
meja kursi, rumah – rumahan dan lain – lain. Sentra bermain peran membantu anak
memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran.
5).
Sentra persiapan , yang perlu disiapkan buku- buku, kartu huruf, kartu angka,
dan bahan – bahan yang diperlukan untuk persiapan menulis serta berhitung. Kegiatan yang disiapkan adalah persiapan
membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan yang kesemuanya
untuk mendorong kemampuan intelektual
anak, gerakan otot halus, koordinasi mata – tangan.
6).
Sentra Agama, alat – alat yang disiapkan
berbagai maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah, gambar – gambar, buku cerita
keagamaan. Kegiatan yang dilakukan adalah menanamkan nilai- nilai kehidupan
beragama, keimanan, ketaqwaa.
7)
sentra musik, alat yang disiapkan botol beling/kaca, tempurung kelapa, rebana,
tutup botol, triangle, dan lain – lain alat musik. Sentra musik memfalitasi
anak untuk mempeluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui
olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman dan
pengetahuan anak tentang irama, birama dan mengenal berbagai macam bunyi –
bunyian.
Dan dibolehkan untuk sekolah – sekolah yang mampu
untuk menambahkan sentra selain tersebut diatas . dalam mengoptimalkan
perkembangan anak disentra yang perlu diperhatikan adalah densitas dan
intensitas. Densitas berkaitan dengan keragaman kegiatan yang disediakan,
sedangkan intensitas berakiatan dengan waktu yang diperlukan.
Untuk
membangun konsep pada anak dalam model pembelajaran area guru memberikan 4
pijakan (scaffolding process) yaitu
dukungan yang berubah – uabah disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai
perkembangan yang lebih tinggi, yaitu pijakan lingkungan bermain, pijakan
sebelum bermain, pijakan selama bermain dan pijakan setelah bermain.
PENGELOLAAN
KELAS
Dalam
model sentra meliputi pengelolaan secara klasikal dan individual. Pada saat
kegiatan pembukaan, saat penutup dan saat makan bersama guru menggunakan
pengelolaan secara klasikal, pada saat kegiatan inti menggunakan pengelolaan
secara klasikal dan individual.
LANGKAH
– LANGKAH KEGIATAN
1).
Penataan lingkungan bermain
Sebelum
anak datang, guru menyiapkan bahan dan alat bermain yang digunakan sesuai
rencana. Guru menempatkan alat dan bahan bermain yang akan digunakan.
2).
Kegiatan inti
Pijakan
pengalaman sebelum main
Guru
dan anak duduk melingkar, guru memberi salam pada anak – anak, menanyakan kabar
dan dilanjutkan dengan kegiatan :
a).
Guru meminta anak untuk memperhatikan siapa teman yang tidak hadir.
b).
Berdoa bersama anak
c).
Guru menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan dengan kehidupan anak
d).
Guru membacakan buku yang terkait dengan tema, setelah selesai guru bertanya
isi cerita
e).
Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan bermain yang akan dilakukan anak.
f).
Guru mengenalkan semua tempat dan alat bermain yang sudah disiapkan
g).
Dalam memberi pijakan guru harus selalu mengaitkan kemampuan apa yang
diharapkan muncul pada anak sesuai rencana pembelajaran.
h).
Guru menyampaikan aturan bermain , ( memilih teman bermain, memilih alat
bermain, cara menggunakan alat bermain, kapan memulai dan mengakhiri dan
merapihkan kembali alat bermainnya).
2).
Pijakan pengalaman selama bermain
a).
Guru mengamati dan memastikan semua anak melakukan kegiatan bermain
b).
Guru memberi contoh cara bermain
c).
Memberi dukungan berupa pernyataan positif tentang pekerjaan yang telah
dilakukan anak
d).
Guru memancing pertanyaan terbuka untuk memperluas cara bermain anak.
e).
Guru memberikan bantuan pada anak yang memerlukan
f).
Guru mencatat (jenis bermain, tahap perkembangan, tahap sosial).
g).
Guru mengumpulkan hasil kerja anak, dan memberitahukan untuk bersiap – siap
menyelesaikan kegiatan mainnya bila waktu tinggal 5 menit .
3).
Pijakan pengalaman selama bermain
a). Apabila selesai bermain anak diajak beres
– beres/ merapihkan alat bermainnya kembali.
b).
Bila alat bermain sudah dirapihkan , guru membantu anak merapihkan baju anak
c).
Bila anak sudah rapih, kembali duduk melingkar guru menanyakan kembali
(recalling) kegiatan yang telah dilakukannya
4).
Istirahat
5).
Kegiatan penutup
a).
Anak duduk melingkar , guru mengajak menyanyi, bersyair. Guru menyampaikan
rencana kegiatan hari berikutnya.
b).
Guru memberikan kesempatan pada anak secara bergiliran memimpin doa
c).
Guru memberi salam dan secara bergiliran anak pulang
PENILAIAN
Selama
kegiatan bermain, guru mencatat segala hal yang terjadi, baik terhadap program
kegiatan, tahap perkembangan.