Pendidikan Agama
Merupakan Landasan pokok dalam penanaman iman pada diri anak sebagai
bekal kehidupannya di masa akan datang.
Dalam menanamkan keimanan kepada anak perlu berhati-hati baik dalam
contoh hiasan, tulisan maupun perbuatan .
Secara akal sehat bahwa agama sangat perlu ditanamkan dan dikembangkan
sejak dini kepada peserta didik dalam berbagai institusi pendidikan, baik
formal, informal maupun non formal.
Agama merupakan
Aturan/norma dan wahyu Allah
yang sengaja diturunkan agar manusia dapat hidup teratur damai, sejahtera,
bermartabat dan bahagia, baik dunia maupun akhirat
¨
Masa usia dini merupakan
masa keemasan (golden age) bagi perkembangan intelektual seorang manusia. Masa
usia dini merupakan fase dasar untuk tumbuhnya kemandirian, belajar untuk
berpartisipasi, kreatif, imajinatif dan mampu berinteraksi. Hal ini senada
dengan ungkapan Ihat(2003:55) bahwa perkembangan intelegensi,
kepribadian dan perilaku sosial pada manusia terjadi paling cepat pada usia
dini, bahkan menurut Bloom (1984) bahwa separuh dari semua
potensi intelektual sudah terjadi pada umur empat tahun.
¨ Bila
melarang anak, upayakan untuk tidak mengancamnya dengan dosa, neraka dan
hal-hal menakutkan lainnya
¨ Apabila
anak melakukan kesalahan, bantu mereka untuk menemukan jalan untuk memperbaiki
kesalahannya, tanpa harus mengancam dengan dosa, neraka dan sebagainya
¨ Sertakan
anak saat menjalankan ibadah sehari-hari, seperti sholat berjamaah, kegiatan
pengajian, dsb. Jelaskan pula hikmah yang bisa mereka dapatkan dari ibadah yang
di jalankan. Dengan demikian, mereka akan semakin akrab dengan aktivitas
keagamaan.
¨ Dalam
memilih hiburan, upayakan untuk memberikan anak tayangan-tayangan yang tidak
merusak aqidah
¨ Sediakanlah
anak-anak kita buku-buku bacaan yang mendidik, yang mampu menambah pengetahuan
agama dan akademik, serta iman mereka.
Pengembangan NAM DAN SOSIAL EMOSI
Pengembangan Perilaku Spiritual/Beragama
adalah
perilaku/sikap anak untuk dapat melakukan kebaikan atau menghindarkan
keburukan sehingga anak kelak mampu memilih jalan yang mengantarkannya kepada
kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
Bentuk dan Sikap beragama pada anak, al :
1.
Unreflective (Tidak mendalam)
2.
Egosentris ( Kesenangan pribadi)
3. Anthromorphis (Konsep terbentuk dalam pikiran
dan fantasi anak)
4. Verbalis dan Ritualis
verbal ( Melalui
ungkapan/ucapan ), dan
retualis ( praktek
keagamaan )
5. Imitatif ( Religius Behaviiour /meniru tingkah
keagamaan )
Pengembangan Moral Anak
¨
Pengembangan Perilaku
Moral adalah cara pikir atau cara
pandang seseorang/anak yang tercermin
dalam pola pikir dan pola tindak seperti dalam bersikap, berbicara/mempersipkan
nilai-nilai yang dalam masyarakat dimana anak berada
¨
Pengembangan perilaku
moral dipengaruhi oleh.
a.
Keluarga sebagai sekolah pertama bagi anak
b. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan memilik tujuan menanamkan nilai-nilai moral dan aturan yang berlaku
c. Masyarakat mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian anak melalui cara pandang dan perlakuan terhadap anak
Penanaman nilai NAM yang
paling efektif dilakukan sedini mungkin sebab perwujudan dari jiwa yang telah
berisi nilai moral akan berkembang bersamaan
nilai-nilai lain akan dijadikan
sebagai pedoman dalam perilaku sehari-hari
Perilaku sosial adalah
tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan
keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri yang dapat diterima orang lain
(AA.Schneider)
Perkembangan Emosi
adalah cara anak memahami, mengekspresikan dan belajar mengendalikan emosinya
seiring dg pertumbuhan dan perkembangan anak.
Perilaku emosional ditunjukkan dengan kemampuan untuk memahami diri dan
orang lain, mengungkap perasaan, mengendalikan amarah,sampai berempati pada
orang lain
LAGU : 10 TEMAN KECIL
10
teman kecil berjajar di depan
10
teman kecil berhadap-hadapan
10
teman kecil berpeluk-pelukan
10
teman kecil sembunyi di belakang
Ayo kita hitung berapa jumlahnya
Satu,
dua, tiga, empat, lima, enam
Tujuh,
delapan, sembilan, sepuluh
Coba
lanjutkan dalam bahasa
(
Jawa, Madura, Sunda,
dst.)
Strategi
Penanaman Nilai NAM dan SOSIAL EMOSI
Strategi Penanaman NAM dan SE
pada anak dapat dilakukan melalui tiga cara, al :
1.
Pembiasaan
2.
Aktivitas Bermain
3.
Kegiatan Pembelajaran
Pembiasaan :
1.
Pembiasaan (Habituation)
merupakan
Proses pembentukan sikap dan
perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran
berulang-ulang.
2.
Menanamkan pembiasaan terhadap anakus usia dini (4-6 tahun) bersifat
fleksibel dan dapat dilaksanakan secara rutin, spontan,keteladanan dan
terprogram.
Kegiatan rutin:
¨
Kegiatan rutin adalah
kegiatan yang dilakukan di Taman Kanak-kanak setiap hari. Misalnya Berbaris,
mengucap salam dan membalas salam, berdo’a, dan
lain-lain
¨
Kegiatan Spontan adalah
kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga berkaitan dengan
perilaku anak yang negatif dan perilaku yang positif.
¨
Keteladanan adalah
kegiatan yang dengan memberikan teladan yang baik kepada anak
¨
Kegiatan Terprogram
adalah kegiatan yang dalam pelaksanaannya terlebih dahulu diawali dengan adanya
perencanaan dari guru dalam kegiatan pembelajaran di TK, misalnya berpakaian
rapi dan sopan, mau berbagi dengan teman, dll.
¨
Bentuk pelaksanaan
pembiasaan tersebut hendaknya dilakukan secara terpadu, sehingga pd akhirnya semua
perilaku yang ditanamkan betul- betul menjadi kebiasaan sehari-hari yang baik
dan melekat pada diri anak.
Aktivitas Bermain:
1. Penanaman nilai
NAM dan SE dapat dilakukan melalui bermain, anak belajar mematuhi aturan yang
berlaku dalam permainan serta belajar menerima hukuman jika anak bermain tidak
mengikuti aturan.
2. Aktivitas
bermain merupakan kegiatan dilakukan oleh setiap anak dapat digunakan dan
kelola untuk membentuk perilaku anak termasuk nilai moral agama dan sosial
emosional
Manfaat/Fungsi bermain untuk…
¨
Perkembangan Moral Agama
Bermain membantu anak belajar bersikap
jujur, menerima kekalahan, menjadi peminpin yang baik, bertenggang rasa dst.
¨
Perkembangan Sosial
Bermain bersama teman melatih anak
untuk belajar membina hubungan dengan
sesamanya. Anak belajar mengalah,
memberi, menerima, tolong menolong dan berlatih sikap sosial lainnya
¨
Perkembangan Emosi
Bermain merupakan ajang yang baik bagi
anak untuk menyalurkan perasaannya dan ia belajar untuk mengendalikan diri dari
keinginannya sekaligus sarana relaksasi.
CONTOH PERMAINAN
¨ Wahh…. Banjir lagi
1. Bahan:
¨ Ø Pasir mainan, sekop plastic
¨ Ø Karung-karung kecil
¨ Ø Kertas gambar
¨ Ø Pensil gambar dan lem
2. Cara membuat:
¨ Ø Buat gambar seperti suasana sedang ada banjir
lalu tempel di dinding
3. Cara menggunakan alat:
¨ Ø Minta anak untuk bekerjasama memasukkan pasir
kedalam karung anak yang satu memegang karung dan satunya lagi memsukkan pasir
¨ Ø Bersama mereka mengangkat karung pasir dan
menyusunnya agar air banjir tidak masuk ke kelas mereka
¨ Ø Minta anak untuk melakukan hal itu berulang
sampai terbangun tanggul kecil untung menahan banjir.
¨ Ø Bila telah selesai minta mereka untuk saling
berterima kasih pada temannya dan memberikan pelukan hangat.