BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sekolah
merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi sebagai wahana siswa
untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.. Sekolah juga diharapkan
dapat memfasilitasi pengembangan bakat minat dan kepribadian siswa, tidak terkecuali
pada pendidikan dasar yaitu Taman Kanak-Kanak yang diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan
tingkat perkembangan dan karakterisitik siswa selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan maupun kemajuan tehnologi, sehingga anak dengan cepat dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah maupun
lingkungan masyarakat.
Di era globalisasi ini makin banyak peluang dan
tantangan untuk dikenalkan pada anak dalam pendidikan anak usia dini bahwa profesi pekerjaan yang ada saat ini
beragam, sehinnga anak perlu mengetahui
banyak karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan individu..Tidak
seperti apa yang terjadi selama ini bahwa anak hanya mengenal beberapa jenis
karir yang menjadi favorit anak usia dini, yang kemungkinan besar dikarenakan
doktrin orang tua sehingga yang dikenalkan
hanya profesi strategis yang dianggap oleh orang tua sebagai suatu
profesi penghasil uang (anggapan orang tua) tanpa memikirikan berapa biaya yang
harus dikeluarkan nantinya ataupun kemampuan apa yang harus menjadi bekal anak
untuk bisa menjadi seorang Dokter, Polisi, Tentara, Pilot atau Guru. Untuk jenis karir lainnya hampir anak tidak mengenal
karena orang tua sendiri kurang paham dan kurang tahu persiapan apa yang perlu
diberikan pada anaknya untuk meraih ke profesi lainnya. Ini semua dikarenakan
minimnya informasi yang masuk pada orang tua tentang tugas dan fungsi dari
profesi lainnya(selain profesi favorit tersebut diatas)
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan karir,
maka karir yang akan diperoleh anak harus sudah dikenalkan mulai usia dini,
sehinnga karir tidak lagi hanya sebuah pekerjaan, tetapi lebih dari itu seseorang
dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk
berlangsung sepanjang hidupnya .Dengan dikenalkannya beragam karir yang ada di
sekitar anak, anak jadi lebih bisa berfikir menyebar dan bisa lebih memilih
sesuai dengan pilihannya.Oleh karena itu bimbingan dan konseling karir perlu
dikenalkan sejak usia sekolah dasar (TK-SD) mengingat peluang dan tantangan
yang akan dihadapi peserta didik nantinya lebih kompleks dari saat ini .Sehingga
tidak salah apabila dari usia dini anak sudah dikenalkan dengan karir.
Konseling karir sifatnya sangat kompleks, dan
kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan
penempatan, akan tetapi menyangkut
karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa
keberadaannya beriringan dengan kehidupan manusia.
Di jenjang TK
tidak ditemukan posisi structural bagi konselor. Pada jenjang TK fungsi
bimbingan konseling lebih bersifat preventif
dan developmental. Secara
pragmatic ,komponen kurikulum pelaksanaan dalam Bimbingan Konseling yang perlu
dikembangkan oleh konselor jenjang TK (yang sebaiknya dipegang guru kelas
sendiri)membutuhkan alokasi waktu yang lebih besar dibandingkan siswa jenjang yang
lebih tinggi.Sedangkan komponen perencanaan individual
student planning dan pelayanan responsive services
memerlukan waktu yang lebih kecil. Kegiatan konselor dalam pelayanan responsive services
dilaksanakan terutama untuk memberikan layanan konsultasi guru dan orang tua
dalam mengatasi perilaku mengganggu(distruptive)
siswa . Sisi lain yang memunculkan kebutuhan akan layanan bimbingan dan
konseling di TK adalah rentang keragaman individual yang amat lebar. Rentang
keragaman siswa bergerak dari siswa yang mudah menyesuaikan diri terhadap
program sampai siswa yang sangat sulit menyesuaikan diri, dari siswa yang
tidak bermasalah sampai dengan yang
sarat dengan masalah, dan yang lainnya sampai pada pengenalan/pemahaman diri
yang dihubungkan dengan cita-cita (pengenalan karir).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas,
maka rumusan masalah dalam penulisan
ini adalah :
1. Seberapa
penting Bimbingan Konseling Karir harus diberikan pada pendidikan anak usia
dini (Taman Kanak Kanak ).
2. Strategi
kegiatan apa saja yang dapat diberikan untuk mendukung terlaksananya pelayanan
bimbingan konseling karir pada pendidikan anak usia dini (TK).
C. Tujuan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peranan
Bimbingan Konseling Karir dapat memberikan bekal pada pendidikan anak usia dini
dalam pengembangan sikap positif
terhadap segala jenis kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya.
D. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi :
1. Penulis
dan Guru TK
a. Diharapkan
penulis dan guru memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang
bimbingan konseling karir untuk anak usia dini (TK).
b. Dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan profesi sebagai guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di TK.
2. Peserta
Didik
a. Peserta
didik dapat berekspresi kreatif sesuai dengan potensi kreatifitasnya,
b. Peserta
didik dapat mengeksplorasi kemampuannya sesuai dengan bakat, minat individu
(anak).
3. Lembaga
Pendidikan (TK).
a. Sebagai
acuan untuk lebih dapat memberikan ruang gerak peserta didik dalam
mengembangkan aktivitasnya yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
individu (anak).
b. Sebagai
acuan untuk memberikan kelonggaran pada guru untuk dapat mengembangkan pola
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini (TK)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Bimbingan Karier
Menurut Suherman Bimbingan Karir didefinisikan
sebagai aktifitas dan program-program yang membantu individi-individu
mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan
apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan :
1. Pengendalian
diri.
2. Pemahaman/pengenalan
terhadap kerja masyarakat dan factor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
3. Kesadaran
akan waktu luang.
4. Pemahaman
akan perlunya dan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan
karier.
5. Pemahaman
terhadap informasi dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan
diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
6. Mempelajari
dan menerapkan proses pengambilan /keputusan akhir.
Menurut Donald E.Super (1951) mengemukakan bahwa
bimbingan karier sebagai suatu proses untuk membantu pribadi dalam
mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam
dunia kerja, menguji konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan
masyarakat.
C
. Pengertian Konseling Karier
Sears mendefinisikan Konseling Karir sebagai suatu
hubungan one- to-one atau kelompok kecil antara seorang konseli dan seorang
konselor dengan tujuan membantu konseli mengintegrasikan dan menerapkan
pemahaman diri dan lingkungan utuk membuat keputusan-keputusan dan
penyesuaian-penyesuaian karir yang lebih tepat.
D. Tujuan diselenggarakan Bimbingan dan
Konseling Karir.
ABKIN 2007 dalam rambu-rambu penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal bertujuan untuk
memfasilitasi peserta didik agar :
1. Memiliki
pemahaman diri (kemampuan, bakat, minat, kepribadian).
2. Memiliki
pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir.
3. Memiliki
sikap positif terhadap dunia kerja.
4. Memahami
relevansi kompetensi belajar yang sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya.
5. Memiliki
kemampuan untuk membentuk identitas karir.
6. Memiliki
kemampuan merencanakan masa depan.
7. Dapat
membentuk pola-pola karir.
8. Mengenal
kemampuan, bakat, minat sendiri
9. Memiliki
kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
E.
Prinsip Bimbingan Karier
1. Bimbingan karier ditujukan bagi semua siswa
(individu) baik pada pendidikan anak usia
dini, SD, SMP, Ma atau pendidikan dewasa.
2.
Bimbingan karier merupakan bantuan yang
diberikan kepada siswa (individu) yang sedang dalam proses berkembang.
3.
Bimbingan karier bersifat individual.
4.
Bimbingan karier menekankan pada hal- hal yang positif.
5.
Bimbingan karir merupakan usaha bersama.
6.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang esessial dalam bimbingan karier.
7.
Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar belakang kehidupan, baik
sekolah, lingkungan rumah, masyarakat atau lembaga lain yang mendukung.