Masih Tentang Kurikulum
2013 (KURTILAS ) dan SOP (Standar Operasional Pelayanan PAUD)
Program pengembangan PAUD terdiri dari:
1. 1. Pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan
suasana belajar untuk tumbuh-kembangnya perilaku baik pada peserta
didik yang bersumber dari nilai agama dan moral dalam konteks bermain.
2. 2. Pengembangan motorik mencakup perwujudan suasana
untuk tumbuh-kembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
3. 3. Pengembangan kognitif mencakup perwujudan
suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan proses berfikir dalam
konteks bermain.
4. 4. Pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana
untuk tumbuh-kembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
5. 5. Pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan
suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan sosial dan emosi peserta
didik dalam konteks bermain.
6. 6. Pengembangan seni mencakup perwujudan suasana
untuk tumbuh-kembangnya apresiasi seni dalam konteks bermain.
Indikator Perkembangan
1. Indikator perkembangan
adalah kemampuan yang diharapkan dan dicapai oleh anak pada usia tertentu.
2. Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan
yang lebih spesifik yang terukur pada satu program pengembangan untuk
memantau/menilai perkembangan anak.
3. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal
mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada
tingkatan usia tertentu.
4. Indikator
perkembangan merupakan kontinum perkembangan usia lahir-6 tahun.
5. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi
menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan
stimulasi dan observasi.
6. Indikator
perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
7. Kompetensi Dasar (KD)
dirumuskan berdasarkan Kompetensi Inti (KI) yang mempunyai 4 ranah, yaitu Sikap
Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Fungsi Indikator
1. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk
memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
2. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi
kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau
pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta
didik.
3. Indikator juga dapat:
–
Memberi inspirasi dalam
mengembangkan materi pembelajaran
–
Memberi inspirasi dalam
mendesain kegiatan pembelajaran
–
Memberi inspirasi dalam
mengembangkan bahan ajar
PROGRAM SEMESTER
•
Perencanaan program semester berisi daftar tema dan sub tema dalam satu semester , serta
Kompetensi Dasar yang dipilih pada tema tersebut, termasuk alokasi waktu setiap
tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat
fleksibel.
•
Penentuan tema dapat dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada
contoh tema yang ada dalam Panduan
Cara
Penyusunan Program Semester
•
Tema dan sub tema
dikembangkan berdasarkan minat anak, potensi satuan PAUD atau dapat diambil dari
contoh yang terdapat dalam Panduan.
•
KD diambil dari struktur
kurikulum yang paling sesuai dengan tema – sub tema yang ditetapkan.
•
Alokasi waktu ditetapkan sesuai dengan kedalaman dan keluasan yang ingin
dicapai sesuai dengan potensi satuan PAUD
•
Alokasi waktu minimal untuk satu semester adalah 17 minggu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
•
Perencanaan program mingguan merupakan rencana kegiatan yang disusun
untuk pembelajaran selama satu minggu.
•
Diturunkan dari program semester
•
Berisi sub tema, muatan/ materi pembelajaran dan
rencana kegiatan
•
Muatan/materi pembelajaran dikembangkan dari KD dan dihubungkan dengan
tema/sub tema yang dipilih.
•
Merencanakan kegiatan adalah memilih kegiatan yang mampu mewujudkan
seluruh muatan /materi pembelajaran yang telah dipilih.
•
Kegiatan yang bersifat rutinitas dimasukan kedalam SOP, kecuali ada
materi baru.
RPPH berisi :
Ø Nama lembaga,
semester/minggu ke, hari/tanggal,
kelompok usia
Ø Tema / Sub Tema
Ø Materi/Muatan Pembelajaran
Ø Kegiatan Pembelajaran yang mengandung pembuka, inti dan penutup
Ø Kegiatan main minimal empat
variasi kegiatan
Ø Alat dan Bahan
Ø Rencana evaluasi
CARA MEMBUAT RPPH
q
Pilih beberapa kegiatan
yang ada di RPPM
q
Sesuaikan dengan
pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh lembaga
q
Kegiatan harian berisi
pembuka, inti dan penutup
q
Penyusunan kegiatan
harian disesuaikan dengan kondisi dan
potensi yang dimiliki satuan pendidikan
q
Kegiatan harian dibuat
oleh guru/pendidik baik perorangan maupun kelompok.
Catatan:
Ø Kegiatan yang bersifat rutin dijadikan Standar
Operasional Prosedur
Ø Jika KD atau
muatan /materi pembelajaran belum di dapatkan anak pada tema yang dirancang
maka KD tersebut dapat terus dikembangkan pada tema yang lain dengan bentuk kegiatan yang
berbeda.
PENILAIAN dan PELAPORAN
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI
Penilaian adalah PROSES mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan,
menyeluruh tentang tumbuh kembang yang telah dicapai peserta didik selama kurun
waktu tertentu. Penilaian dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan Pendekatan Otenti (Authentic
Assessment)
Tahap 1 : OBSEVASI
adalah cara pengumpulan data/informasi melalui pengamatan langsung terhadap
sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
Tahap 2 : Pencatatan
(anecdot, hasil karya anak, catatan harian
Hal – hal Yang perlu
dicatat :
1) Kegiatan
2) Kata
3) Bahasa tubuh & ekspresi wajah
4) Hasil karya
Tahap
3 : pengolahan hasil belajar
.1. semua hasil pengolahan digabungkan dalam format checklist harian
2. setiap hasil pencatatan dianalisis dengan
menggunakan alat ukur KD
Tahap 4 : pengarsipan
1. Proses pengarsipan dilakukan dengan membuat
Portofolio
2.
Portofolio adalah kumpulan berbagai hasil kegiatan
secara berkesinambungan serta catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu.
STANDAR OPERASIONAL
PELAYANAN (SOP) LEMBAGA PAUD
1. SOP
Umum
Sebelum
pendidik melaksanakan pembelajaran, diharapkan pendidik memahami
tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut :
1.
Pastikan bahwa lingkungan
belajar di dalam (indoor) dan di luar
(outdoor) bersih, aman, nyaman, dan
menyenangkan.
2.
Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan bermain yang dipilih adalah kegiatan
bermain yang mampu menstimulasi dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak. Pilihlah kegiatan main yang kaya akan stimulasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3.
Alat dan bahan main yang
akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, tahapan perkembangan,
dan lingkungan anak.
4.
Alat dan bahan main disiapkan sebaik mungkin
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, baik untuk aktivitas individu,
kelompok kecil, kelompok sedang, maupun kelompok besar.
5.
Alat dan bahan main serta buku ditata pada
tempat yang mudah dijangkau oleh anak.
6.
Semua proses dan karya anak
dikumpulkan sebagai bahan penilaian (asesmen) ketercapaian pertumbuhan dan
perkembangan anak. Hasil karya anak dapat dipajang sesuai dengan keperluan.
7.
Untuk berjalannya seluruh
kegiatan di atas, dapat disusun aturan atau tata tertib yang penyusunannya
berdasarkan kesepakatan pendidik dan pengelola untuk mengatur keberlangsungan
kegiatan pembelajaran dengan efektif.
CONTOH SOP PENATAAN LINGKUNGAN :
1. Pendidik menyiapkan alat main yang akan
digunakan anak maksimal 30 menit sebelum anak datang.
2.
Pastikan bahwa
lingkungan belajar di dalam (indoor)
dan di luar (outdoor) bersih, aman,
nyaman, dan menyenangkan.
3.
Penataan alat main harus berdasarkan RPPH yang
sudah dibuat.
4.
Alat bermain yang ditata harus mewakili 3 jenis
main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk
memberikan pengalaman bermain yang beragam.
5.
Alat main
ditata di area yang aman. Jika bermain yang menggunakan air, pastikan
bahwa lantai tidak licin, sehingga tidak menjadikan mudah terpeleset.
6.
Penataan alat main mendukung perkembangan
bahasa, kognitif, sosial-emosional anak.
7.
Alat main yang ditata dapat digunakan dengan
berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak.
8.
Alat main yang disiapkan dipastikan dalam
kondisi baik, lengkap setnya, tidak retak.
9. Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah
dijangkau oleh anak.
10. Disiapkan
tempat untuk membereskan mainan sesuai dengan kategorinya.
CONTOH
SOP KEGIATAN MAKAN :
1.
Kegiatan makan
dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok didampingi guru
2.
Siapkan alat makan sesuai dengan jumlah kursi yang
tersedia untuk membangun pemahaman matematika dan kepedulian sosial.
3.
Pastikan semua anak sudah mencuci tangannya, sebelum
mereka duduk di kursi makan.
4.
Pastikan semua anak sudah duduk di tempatnya, saat guru
mengenalkan menu makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
5.
Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah apakah
makanan tersebut cukup memenuhi unsur kecukupan gizi.
6.
Pastikan semua anak memiliki bekal, jika ada anak yang
tidak membawanya berikan contoh untuk berbagi.
7.
Ajak anak bersyukur bahwa ada makanan yang dapat
dimakan. Awali dengan berdoa yang dipimpin oleh anak secara bergantian setiap
harinya.
8.
Makan dengan tertib, tidak berceceran, dan tidak
menyisakan makanan terbuang.
9.
Kenalkan pada anak sopan santun saat makan.
10. Jika
selesai ajak kembali anak berdoa, dan mengucapkan syukur.
11. Ajak
anak untuk menyimpan kembali alat makan ke tempat semula. Jika memungkinkan
biarkan anak mencucinya.
12. Ajak
anak-anak untuk membersihkan kembali tempat yang sudah digunakan agar tidak ada
sisa makanan yang tercecer.
13. Bila
anak sudah selesai merapikan kembali, ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan
transisi
CONTOH SOP PEMBUKAAN:
Prosedur
1.
Awali
dengan kegiatan berdoa dan bernyanyi.
2.
Pendidik
memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan pengalaman dan
mendiskusikannya.
3.
Pendidik
bersama anak melakukan percakapan untuk mengecek kehadiran sambil membiasakan
anak untuk memperhatikan dan menyebutkan temannya yang tidak masuk.
4.
Biasakan
selalu berbicara dengan lembut (soft speaking communication).
5.
Biasakan
mengawali kegiatan dengan membacakan buku atau bacaan lain sesuai dengan tema
(selalu menyebutkan judul buku dan nama pengarangnya).
6.
Sebelum
masuk ke kegiatan hari ini, tanyakan kembali kegiatan yang dilakukan kemarin.
7.
Selalu
mendiskusikan tema, lingkup materi, kegiatan yang akan dilakukan, serta
kosakata terkait di awal kegiatan.
8.
Mendiskusikan
aturan bermain.
9.
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk memilih mainan.
CONTOH SOP PENYAMBUTAN ANAK:
1.
|
2.
Pendidik memposisikan tubuh sejajar dengan
ketinggian anak dan mengupayakan kontak mata, mengucap salam, menyapa nama
anak, menanyakan kabar anak dengan ramah serta diupayakan menggunakan bahasa/ kebiasaan
keluarga masing-masing.
3.
Mengekspresikan kasih sayang, mis: pelukan, usapan tangan,
diberikan bila anak merasa nyaman. Pendidik menghormati pendapat anak bila anak
tidak merasa nyaman.
4.
Pendidik
mempersilahkan anak untuk menyimpan barang pribadi di tempatnya secara mandiri.
5.
Pendidik
melakukan cek kondisi fisik dan kesehatan anak secara sederhana sambil mengajak
bercakap-cakap membicarakan hal-hal ringan pagi ini (misalnya: suhu badan, ada
tidaknya luka, mata, kuku).
Pendidik membuat catatan
dan mengambil tindakan yang diperlukan bila menemukan kondisi fisik dan
kesehatan anak yang perlu penanganan