TEKNIK KONSELING
Teknik konseling digunakan dalam beberapa tahapan konseling
dan merupakan dasar yang harus dikuasai oleh konselor, diantaranya
- Perilaku Attending:
- Ekspresi wajah: tenang,ceria,tersenyum
- Anggukan kepala
- Posisi tubuh agak condong ke arah kai,duduk akrab berhadapan/berdampingan
- Tangan: variasi gerakan tangan sebagai isarat setuju/menekankan ucapan
- Kontak mata(eye contact): melihat ki sewaktu bicara
- Menyambut konseli: menyambut dengan perkataan yang ramah dan hangat
- Empati:
- Empati primer: berusaha memehami perasaan,pikiran dan keinginan ki. contoh: “saya dapat merasakan bagaimana perasaan anda.”/ “saya dapat memahami perasaan anda.”
- Empati tingkat tinggi: “saya dapat merasakan apa yang anda rasakan,dan saya ikut terluka dengan pengalaman anda.”
- Refleksi perasaan: teknik untuk dapat memantulkan perasaan ki. contoh: “tampaknya yang anda katakan adalah….”
- Eksplorasi: teknik mengali perasaan,pikiran dan pengalaman ki. contoh: “bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang anda rasakan?”
KETRAMPILAN
BERTANYA OLEH KONSELOR(KO)
- Mempersembahkan ki masuk dengan ekspresi wajah tersenyum ceria,memberi salam,menjabat tangan dan mempersilahkan masuk/duduk
- KO menanyakan kabar ki, “apa kabar anda pagi ini?”
Jawab ki “alhamdullilah baik!”
- Konseling berlangsung
(Ko): “ada yang bisa saya bantu?”
(Ki): “tidak,saya tidak punya
masalah apa-apa”
(Ko): “coba diingat ingat apa
prestasi belajarmu ada masalah?”
(Ki): “tidak prestasi belajar
saya biasa saja”
(Ko): “bagaimana dengan nilai
matematikamu, mungkin ada yang bisa kamu ceritakan?”
(Ki): termenung sejenak “ya bu
tapi…….”
(Ko): “apa maksudnya tapi?” Ko
memandang Ki dengan tenang
(Ki): “maksudnya nilai matematika
saya agak turun karena bu guru selalu mendoktrin saya”
(Ko): diam menunggu Ki
melanjutkan cerita
(Ki): “saya tidak suka guru
matematika karena gurunya selalu menunjuk saya untuk menyelesaikan soal.”
(Ko): membelai bahu Ki seakan
memberi kekuatan untuk menceritakan masalahnya “saya dapat merasakan bagaimana
perasaan kamu”
(Ki): “iya bu, masa cuma gara-gara
tidak mengerjakan tugas 1 kali lalu dihukum didepan teman_teman”
(Ko): “lalu…..”
(Ki): “lalu karena saya malu,maka
saya tinggalkan kelas begitu saja”
(Ko): “ok saya mengerti masalah
kamu dan saya ikut sedih dengan masalah kamu, tetapi kamukan tidak bisa seperti
ini seterusnya,lalu langkah kamu selanjutnya apa?”
(Ki): “saya tidak tahu bu,saya
takut”
(Ko): “hem, tampaknya yang akan
kamu katakana adalah……”
(Ki): “apa saya harus pindah
sekolah ya bu? Karena saya sudah tidak nyaman di sekolah ini”
(Ko): “apakah kamu yakin mau
pindah sekolah,padahal sebentar lagikan mau ujian?”
(Ki): “tapi saya takut bertemu
ibu guru matematika sepertinya beliau sangat marah dan benci sama saya”
(Ko): “ ow ya??,padahal semua
guru sayang sama muridnya seperti orang tua sayang dengan anaknya,semua guru
menginginkan yang terbaik untuk muridnya,kalau kamu salah lalu dibiarkan gurumu
apa itu tidak lebih buruk?”
(Ki): diam termenung “lalu apa
yang harus saya lakukan bu ?”
Ko) “……………”’(diam).
(ki) “Saya harus bagaimana, saya …tidak tahu.”
(Ko): “coba kamu renungkan
kejadian kemarin dengan pikiran yang jernih mungkin dapat membantu kamu
menemukan jalan keluar.”
(Ki): “bu apa tidak terlambat
jika saya minta maaf kepada guru matematika?karena setelah saya piker tindakan
saya kemarin sanagat keterlaluan”
(Ko): “ begitu…….”
(Ki): “ya bu karena saya sudah
tidak sopan telah meninggalkan kelas begitu saja”
(Ko): “baik jadi
kesimpulannya……..”
(Ki): “saya akan minta maaf pada
guru matematika dan berjanji untuk berbuat lebih baik lagi”
(Ko): “bagus jadi kamu akan minta
maaf pada guru matematika ya,sekarang bagaimana perasaanmu setelah menceritakan
masalah ini?”
(Ki): “sudah tenang dan lebih
lega bu”
(Ko): “ya sudah ibu pegang
janjimu untuk minta maaf kepada guru matematika,tetapi bila kamu tidak
melakukan apa jaminannya?”
(Ki): “insyaallah saya akan minta
maaf kepada guru matematika”
(Ko): “baik kalau begitu kamu
boleh kembali ke kelas”
(Ki): “terima kasih
bu,assalamualaikum”
(Ko): “walaikumsallam.”
Ko mengantar Ki sampai pintu.