Minggu, 26 Januari 2020

Pendidikan Keluarga (Permasalahan Anak PAUD)

 Permasalahan peserta didik di PAUD
1.      Sulit beradaptasi   (Anak yang sangat pemalu )
Memberikan waktu dan kesempatan pada anak  untuk mengenal lingkungan barunya. Tidak  langsung dipaksa untuk mengikuti rutinitas belajar, masuk kelas, dan lain sebagainya. Ketika anak masih merasa canggung, orang tua bisa mendampingi, kemudian secara perlahan membiarkan anak bermain sendiri. Ketika anak telah merasa nyaman dengan lingkungan barunya, maka rasa canggung pun akan segera hilang dengan sendirinya.
2.      Terlambat masuk sekolah
Guru mengajak berbicara dari hati ke hati dengan si anak. Ceritakan betapa serunya kegiatan belajar di sekolah. Katakan padanya bahwa kegiatan sekolah bukan hanya dibatasi ruang kelas. Ada banyak kegiatan belajar seru yang bisa dilakukan di luar kelas yang bisa dirasakan oleh si anak
3.      Sulit Belajar   (tidak pernah fokus dalam belajar/ kegiatan/ malas)
mengajak anak-anak untuk berbicara/  ngobrol dengan ringan dan santai melatih fokus mereka dengan baik. Dengan  cara memberikan permainan singkat atau ice breaking
4.      Sulit Berteman (anak pendiam)
Mengajak teman bermain,  memberi  tugas pada anak yang dikelas supel dan pemberani utk mengajak anak pendiam bermain, selain itu guru sering meminta anak tampil ke depan. Dengan memberi anak tanggung jawab. Misalnya, memasangkan gambar, membantu ibu guru membereskan buku, membantu temannya. Tugas-tugas itu membangun rasa percaya diri si anak.
5.      Perundungan (bullying) : suka mengejek kekurangan temannya, dan sikap agresif
Mengenalkan perbuatan baik/ tidak baik, benar salah. Menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman, dan melatih ketrampilan sosial anak : ramah, suka senyum, peduli pada sesama
6.      Membolos    (malas ke sekolah)
Memberi motivasi pada anak bahwa sekolah itu menyenangkan, karena banyak teman, banyak mainan, banyak pengalaman baru.  Memberikan kegiatan – kegiatan belajar yang menarik dengan melibatkan anak, sehingga anak  jadi suka masuk sekolah
8.      Kecanduan gadget/ dawai (suka bermain games )
Guru bekerjasama dengan orang tua:  bahwa  permainan games  dapat dijadwalkan waktu yang tepat pada anak untuk bermain gadget. Di luar itu, orangtua juga harus menyiapkan kegiatan alternatif , misalnya setiap selesai kegiatan TPQ boleh main20 -  30 menit, atau mungkin anak boleh bermain gadget hanya setiap hari minggu/ libur.
10.  Pencurian (mengambil mainan sekolah /  teman)
Guru menyampaikan dengan  baik  pada orang tua  (jangan sampai orang tua tersinggung), dan Orang tua harus  mau menemani anak untuk mengembalikan apa yang ia ambil,. Minta anak minta maaf terhadap pemilik barang tersebut, dan minta ia tidak mengulanginya lagi. Juga menyampaikan resiko bila ketahuan mengambil barang orang lain
11.  Pornografi ( suka ngintip teman  perempuan)
Memberikan pendidikan seks  di sekolah (mengenalkan alat – alat reproduksi), mengenalkan cara menghindari orang lain yang ingin menyentuh tubuh kita baik dengan lagu atau dengan cerita boneka. Dan mengenalkan perbuatan yang dilarang agama
12.  Vandalisme  (merusak mainan sekolah)
Guru  harus mampu menemukan penyebabnya, apakah karena memang keingintahuan anak yang sangat besar, ataukah karena ada faktor emosional yang tak memiliki tempat penyaluran. Jika keingintahuan anak begitu besar, maka guru mengarahkan keinginan anak. Jika perlu, perbanyaklah mainan yang sesuai dengan kecenderungannya.  Jika terkait bertambahnya keinginan anak berkegiatan fisik; fasilitasilah. Sibukkan anak dengan kegiatan atau permainan yang banyak menggunakan fisik, ketimbang menggunakan akalnya Jangan menghalangi keingintahuan anak dan jangan membatasi petualangan anak dalam permainannya. Doronglah mereka untuk senantiasa mengembangkan dirinya, sehingga rasa percaya diri mereka pun terbentuk