Minggu, 16 November 2014

NASEHAT SEORANG IBU UNTUK SAHABATNYA



NASEHAT SEORANG IBU UNTUK SAHABATNYA

Cerita ini kumulai ketika sore itu aku kedatangan tamu, sahabat lamaku sekaligus sahabat baikku. Betapa senangnya aku ketika bisa bertemu dengannya kembali setelah lebih dari 15 tahun tak bertemu. Dia masih cantik, ramah dan ramai, Cuma badannya agak kurusan menurutku (atau memang aku yang terbiasa melihat bentuk tubuhku yang gendut ini ) jadi ketika melihat orang ramping selalu kubilang kurus. He..he..he...
Kami cerita ......pertama tentang keluarga masing – masing, sama dengan dia yang bangga dengan kedua putranya, akupun bangga cerita tentang ketiga putriku yang cantik – cantik. Setelah puas cerita tentang keluarga tanpa kami sadari kami sudah berbelok arah cerita tentang pekerjaan, kebetulan profesi kami sama GURU, tetapi kalau temanku bersuamikan seorang tentara kalau aku bersuamikan seorang GURU juga.
Cerita kami mulai dari kurikulum 2013, yang katanya bikin puyeng sampai TPP (tunjangan profesi pendidikan./sertifikasi) yang belum cair 3 bulan, sedangkan yang carry over 5 bulan tahun yang lalu juga tidak ada kabar beritanya. (o yah walaupun profesi kami sama GURU, tetapi untuk tunjangan sertifikasi kami berbeda) karena kebetulan temanku masih GTY (non PNS) sedangkan aku yang kebetulan sudah PNS jelas untuk pencairan tunjangan sertifikasi alhamdulillah lancar – lancar saja.
Selanjutnya cerita berkembang kepersiapan masa depan, pada sesion ini  dengan hati – hati sekali tiba – tiba dia mulai bercerita tentang nasib naasnya, karena telah kehilangan ratusan  juta rupiah untuk mempersiapkan masa depan anaknya. ‘Loh kok bisa’ , pikirku dalam hati. Aku mulai penasaran dan tertarik dengan cerita sedihnya itu. Dan diapun mulai menceritakan pengalaman sedihnya.
Kejadian itu berawal dari keinginan dia sebagai orang tua yang ingin melihat anaknya mapan, maka dari itu setelah anaknya selesai /lulus dar SMTA  karena anaknya laki – laki dipersiapkan untuk menjadi seorang abdi negara pilihan pertama menjadi POLISI. Pikirnya daripada kuliah lulus kuliah juga cari kerja susah, kalau mau dapat pekerjaan juga harus bayar, sama – sama mengeluarkan uang, lebih baik gak usah kuliah tapi langsung test di SECABA. Dengan modal SK suaminya dan tabungan sertifikasinya selama 2 tahun akhirnya terkumpullah uang 160.000.000 (seratus enam puluh juta rupiah).
Kebetulan chanel yang akan meloloskan anaknya termasuk orang yang berpengaruh alhasil dilepaskanlah uang 100.000.000, yang 60.000.000 sengaja dia simpan untuk pembayaran akhir ketika anaknya sudah dinyatakan LOLOS , yang diikuti pertama pemeriksaan administrasi awal lolos, lanjut pemeriksaan tahapan kesehatan awal lolos , pemeriksaan dan pengujian psikhologi tidak lolos. Ketika dinyatakan tidak lolos temanku mendatangi orang yang bertanggung jawab akan kelolosan putranya untuk minta uangnya kembali, tetapi dengan dalih uang sudah diedarkan pada petugas jadi uang gak bisa kembali penuh, dan uang akhirnya hanya bisa kembali 20.000.000. Jadi yang hilang 80.000.000.
Penderitaan temanku tidak hanya sampai disitu ternyata, dua tahun setelah kegagalannya untuk menjadi POLISI , akhirnya putranya bekerja di showroom mobil, dan didorong rasa sayang yang amat sangat akhirnya temanku bermaksud memberi hadiah pernikahan anaknya sebuah rumah. Dengan bekal uang yang masih sisa ditabungan akhirnya dia mengambil perumahan , rumah type 34. Karena dia tidak mau terbebani utang maka langsung dibayar tunai , waktu itu masih 115.000.000. dan ternyata ketidakberuntungan itu masih setia pada temanku, setelah dibayar tunai ditunggu sampai 1 tahun pihak pengembang tidak segera membangun, dan ternyata pihak pengembang mengalami kebrangkutan, temanku dan beberapa orang yang nasibnya sama bermaksud untuk menjual tanah kavlingan yang sudah terbeli dengan memasang iklan, rupanya banyak yang tertarik untuk membelinya ini terbukti banyaknya telepon yang masuk untuk sekedar tanya atau ada juga yang langsung nego, tetapi ketika sudah ada kesepakatan dengan pembeli ternyata sertifikat tanah tidak ada.
Selanjutnya cerita tentang putranya yang kedua , berbekal pengalaman dari putranya yang pertama, maka anak yang nomer dua diarahkan untuk kuliah di keguruan, katanya masa depan guru sekarang ceriah karena ada tunjangan sertifikasi. Padahal anaknya ingin sekali kuliah HUKUM, tetapi temanku melarang. Katanya sarjana hukum sudah banyak. Alhasil putra keduapun dapat menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu. Dan akhirnya diapun dititipkan untuk magang DI SDN..., dan satu tahun kemudian ada penerimaan CPNS, rupanya temanku belum kapok juga untuk mengikutkan putranya untuk menjadi CPNS dengan jalan pintas. Dengan iming 2 dari perangkat desa yang sudah terkenal dapat meloloskan CPNS diapun mempercayakan putranya untuk bisa lolos jadi CPNS, dan harga yang disepakai 150.000.000 karena sarjana yang nantinya golongan ruangnya langsung IIIA.
Apa yang dilakukan temanku, diapun menyetujui dengan pembayaran dimuka 100.000.000 dan sisahnya yang 50.000.000 dibayar belakangan setelah lolos.setelah kesepakatan dengan modal kepercayaan akhirnya tanpa perjanjian hitam diatas putih uang 100.000.000 beralih tangan.tiga bulan, 6 bulan berganti 1 tahun SK CPNS yang ditunggu tak kunjung datang alias kali inipun putra temanku gagal, dan  nasib uang yang 100.000.000 hanya Tuhan yang tahu.
Kubelai tangan temanku  yang mulai keriput, kupandang wajahnya yang masih ayu walau jelas tak bisa dibohongi wajah ayu itu begitu lelah, dan terlihat 5 tahun lebih tua dibanding umurnya. Apalagi sekarang suaminya juga terkena sakit jantung, lengkap sudah penderitaan seorang ibu yang begitu peduli, begitu sayang dan ingin protect anaknya dengan sekuat tenaga dan kemampuannya.
Aku menghela nafas panjang. Sebetulnya aku tak sanggup memberikan nasihat pada temanku, selain umur kami yang sama juga karena semuanya toh sudah berlalu, uang yang terbuang percuma sekian ratus juta tak kan kembali, ibarat kata NASI SUDAH MENJADI BUBUR. Tetapi sebagai sharing tak apalah kalau aku bercerita tentang bagaimana ku mempersiapkan masa depan anakkua.
Teman.....aku percaya semua orang tua akan sayang pada anaknya, tetapi mungkin bagaimana mengungkapkan rasa sayang itu yang berbeda, antara aku dan kamu, antara aku dan teman – teman ku yang lainnya.diantaranya :
1.       Ada orang tua yang ingin melayani anaknya seoptimal mungkin , sampai anaknya merasa tak sanggup lagi berdiri bila tidak dibantu orang tuanya (anak yang tergantung pada orang tua dan masa bodoh dengan hidupnya).
2.      Ada orang tua yang super protection pada anaknya akhirnya semua kebutuhan anaknya sampai kelak  dewasa sudah disiapkan , sampai sang anak tak tahu lagi bagaimana cara menjaga harta yangb telah dipersiapkan orangtuanya itu, karena anak tak pernah belajar bagaimana cara mencari materi / harta itu.
3.      Ada orang tua yang otoriter seperti gaya militer, semua harus menurut apa kata orang tua, mulai dari sekolah sampai jenis pekerjaan, sampai sang anak tak tahu lagi harus bagaimana menyelesaikan masalah yan g tidak dikuasainya, karena semua yang dilakukan berdasarkan perintah orang tuanya, bukan dari hati dan keinginannya.

Wah.... sepertinya enak yah mempunyai orang tua yang mempunyai tipikal diatas, dijamin kehidupan anaknya akan bahagia, akan terjamin masa depannya, tak perlu bersusah payah semua sudah disiapkan, tapi benarkah seperti itu ?!........(silahkan dipikir sendiri)
            Teman – temanku yang baik, mungkin dikarenakan kami adalah keluarga yang sederhana , jadi kami tak bisa memaksakan diri untuk menjadi orang tua yang super protectiv atau orang tua yang tipe melayani anak, kami (aku dan suami) lebih suka menyayangi anak – anak kami dengan cara yang bersahabat, demokrasi dan membimbing.
            Selalu aku tanamkan pada ketiga anakku (walau mereka semua putri) bahwa hidup adalah perjuangan, bahwa hidup adalah usaha, bahwa hidup adalah berbuat, tidak hanya menanti belas kasihan, tidak hanya menantikan pembagian warisan, tidak hanya menunggu keajaiban.
            Dan selalu kukatakan pada ketiga putriku, isilah hidupmu dengan prestasi yang benar – benar prestasi, walaupun itu kecil. Bukan prestasi karena karena dikondisikan, bukan prestasi karena dititipkan, bukan prestasi karena didukung orang tua dan bukan prestasi semu, prestasi yang tidak kamu peroleh dari hasil kerja kerasmu, karena itu tidak akan menimbulkan kebanggaan pada diri.
            Yang tak lupa juga aku tanamkan pada ketiga putriku bahwa kami tak bisa mewariskan harta , kami hanya mampu  membekali kamu ilmu agama dan ilmu pengetahuan dan kami juga hanya mampu mewariskan semangat untuk berjuang dan sikap yang jujur, jujur dalam bicara, jujur dalam bertindak, jujur dalam bersikap serta belajarlah untuk FOKUS.
            Fokus itu kunci untuk meraih kesuksesan, setelah kamu bisa mengenali hobbymu atau bakatmu maka fokuslah untuk menekuninya, Insya Allah akan menghasilkan sesuatu yang berharga. Mungkin kalau kamu bisa mengelolanya dengan baik tidak menutup kemungkinan kesuksesan akan tergenggam ditangan.
            Kalian tidak harus menjadi seperti bunda dan Ayah, jadilah dirimu sendiri dan bunda akan mengantarmu dengan sepenuh hati dengan diiringi doa, niscahya kamu akan menjadi “SOMEONE”  dan ditambah dengan fokus dalam menekuni bidangmu itu niscahya apa yang kamu kerjakan akan menjadi “SOMETHING”, bukannya kami tak ingin kamu jadi PNS, bukan sayang , kamu boleh jadi PNS, boleh jadi guru, boleh jadi apapaun asal itu memang keahlianmu dan kamu dapatkan dengan usahamu.
            Dan kini saatnya aku merasa bangga , walaupun belum maksimal, karena sekarang sulungku sudah bisa menunjukkan dirinya telah mampu berdikari, Kuliah dibidang yang dia sukai dan minati “AKUTANSI” dengan biaya sendiri di Kuala Lumpur karena dia memang ingin menjadi akuntan publik. Yang nomer dua yang ingin menjadi APOTEKER handalpun, setiap hari selalu pamer point nya yang selalu mendapatkan A di farmasi , sedangkan yang bungsu yang masih bingung dengan cita – citanya aku coba bantu menemukan bakatnya. Kebanggaanku yang kudapat saat ini paling tidak dikarenakan rasa tanggung jawab  yang ditunjukkan anak – anakku terhadap pilihannya.
            Temanku........rasanya memang tak salah dengan bekal yang kuberikan pada ketiga putriku, ilmu pengetahuan untuk menaklukan dunia dan ilmu agama untuk menuntun jalannya dalam menaklukan dunia tetap dalam koridor yang benar, tidak menghalalkan segala cara karena itu jalan menuju ke kehidupan selanjutnya.
            Temanku ini mungkin bukan nasehat tapi sharing , semoga teman – temanku yang lain mempunyai pemikiran yang sama denganku, bahwa anak kita bukanlah boneka yang bisa kita bentuk atau kita atur sesuai kemauan kita, karena mereka juga punya kehidupan sendiri. Karena dunia mereka tidak sama dengan dunia kita, kita ada dimasa sekarang, anak – anak kita ada dimasa depan. (Catatan Nining....medio 16 nopember 2014)



Kamis, 13 November 2014

yuuuk latihan membuat RPPM dan RPPH (KURIKULUM 2013)



Yuuuk latihan membuat RPPM dan RPPH (KURIKULUM 2013)

 Dalam kurikulum 2013 selain Prota (Program tahunan ), Promes (program semester) guru wajib membuat RPPM (rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan) dan RPPH (rencana pelaksanaan pembelajaran harian)
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik (usia, sosial budaya dan kebutuhan individual) anak yang terlibat dalam pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk:
      mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
      mengarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
      mengarahkan guru untuk membangun sikap,  pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dimiliki anak
      mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
Alur perencanaan pembelajan                                                      tema/sub tema
 
STPPA                  KI              KD              Muatan materi pembelajaran               Kegiatan


                                                                                                       waktu

Kompetensi Dasar
Kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu pada Kompetensi Inti
1)      Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;  2 rumusan KD
2)      Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;  14 rumusan KD
3)      Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; 15 rumusan KD
4)      Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. 15 rumusan KD

Uraian/Rumusan tentang kompetensi dasar PAUD
Kompetensi Inti
Komeptensi Dasar
KI-1: Menerima ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

KI-2: Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
2.10  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
        kepada orang tua, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

KI-3: Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
3.6  Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,   fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,  budaya, transportasi)
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
3.10 Memahami bahasa  reseptif (menyimak dan membaca)
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui  bermain
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

KI-4: Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,   fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
4.8  Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang  lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

Rambu-rambu penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran:
      Mengacu pada kompetensi dasar (KD) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan utnuk mewujudkan ketercapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan  Anak (STPPA) yang mencakup nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, social emosional dan seni.
      Memuat materi yang sesuai dengan KD dan dikaitkan dengan tema.
      Memilih kegiatan  selaras dengan muatan/ materi pembelajaran
      Mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak
      Menggunakan pembelajaran tematik
      Mengembangkan cara berfikir saintifik 
      Berbasis budaya lokal dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, sebagai media bermain anak

Menurunkan KD menjadi Materi/Muatan Ajar
Pada pembelajaran PAUD hal yang terpenting adalah proses belajar yang menumbuhkan anak senang belajar, senang melakukan proses saintis, BUKAN menekankan pada penguasaan materi karena penilaian atau assessment pada program anak usia dini merujuk pada tahap perkembangan. Inilah keunikan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Namun demikian proses pembelajaran pada anak usia dini yang dilakukan melalui kegiatan bermain juga memberikan penambahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dengan memperhatikan kemampuan yang sesuai tahap perkembangan anak pada usia tertentu pada umumnya. Oleh karena itu pendidik juga harus mampu menurunkan materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.
Perlunya Pemahaman Materi:
         1.         Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak
         2.         Memperluas pengalaman bermain yang bermakna
         3.         Menumbuhkan minat belajar anak
Langkah penyusunan materi:
         1.         Pahami inti muatan dari setiap kompetensi dasar. Kemampuan apa yang diharapkan dari KD tersebut.
         2.         Pahami keluasan cakupan materi yang termuat dalam KD
         3.         Pahami kedalaman materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
         4.         Sesuaikan dengan visi yang ingin diwujudkan dan Tujuan yang ingin dicapai pada anak didik selama belajar di Satuan TK ..............
         5.         Tentukan prioritas materi yang mendukung pencapaian KD

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK ........
SEMESTER /MINGGU      : 1/9                                                                 TEMA : TANAMAN
KELOMPOK                        : 4 – 5 TAHUN
KD                              : 1.1, 2.1, 2.2, 2.8, 3.4, 4.4, 3.6, 4.6, 3.8, 4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15


No
Sub Tema
Muatan / materi pembelajaran
Rencana Kegiatan
I
Buah-Buahan
1.      Tanaman Buah Ciptaan Tuhan (1.1,3.8,4.8)
2.      Prilaku Hidup Sehat (2.1)
3.      Prilaku Mandiri (2.8)
4.      Kandungan vitamin dan manfaat buah (3.6, 4.6)
5.      Karya Seni dengan berbagai media (3.15, 4.15)
6.      Keajsaraan awal (3.12, 4.12)

Sentra Persiapan
1. Mengurutkan Gbr.Cara membersihkan buah (2.1)
2. Menirutulisan“nama macam2 buah (3.12–4.12)
3. Mengelompokkan Gbr. Buah sesuai warna (2.8,3.6,4.6)
4. Menyusun puzel bentuk buah-buahan (1.1,3.8,4.8)
5. Mengambar macam-macam buah (3.15–4.15)

Sentra Bahan Alam
1.      Membentuk Macam2 buah-buahan dari plastisin
     (1.1,3.8,4.8)
2. Membuat warna dari buah naga (2.8,3.6–4.6)
3. Mewarnai gambar dengan bahan alam (buahnaga) (2.1)
4. Mencap dengan buah naga (3.15,4.15,3.12,4.12)
Sentra Main Peran
1. Penjual Buah-buahan (1.1,3.8,4.8)
2. Penjual Sate Buah (3.15,4.15,3.12,4.12)
3. Tempat Pelayanan(2.1)
4. Penjual jus buah(2.8,3.6–4.6)
Sentra Seni Kreatifitas
1.      Membuat mainan buah-buhan dari ampas dan kertas krep (1.1,3.8,4.8)
2. Menggambar bebas (buah-buahan)(2.1)
3. Melipat keranjang buah (3.15,4.15)
4. Menggunting “Kartu“ nama buah yang berwarna  merah (2.8,3.6–4.6,3.12,4.12)






                                        RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN HARIAN
                                                                       PAUD / TK KELOMPOK 7


KELOMPOK                                     : 4 - 5 TAHUN
TEMA / SUB TEMA              : TANAMAN / BUAH-BUAHAN (BUAH NAGA)
KD YANG DIKEMBANGKAN      :  1.1, 3.8, 4.8, 2.8, 3.6, 4.6, 3.15, 4.15, 3.12, 4.12
Sentra                                      : BahanAlam

Muatan / Materi :
Tanaman Buah Ciptaan Tuhan (1.1,3.8,4.8)
Perilaku Hidup Sehat (2.1, 2.2)
Prilaku Mandiri (2.2)
Makan Buah (3.4,4.4)
Kandungan vitamin dan manfaat buah (3.6-4.6)
Karyaseni dengan berbagai media (3.15,4.15)
Keaksaraan awal (3.12-4.12)

Alat dan Bahan : 1. Alas dan Plastisin
 2. Mangkuk, sarung tangan, buah naga, buah anggur, saringan
                                     3. Gambar Buah naga, pewarna alam, kuas
                                     4. Kertas, buahnaga, spidol, krayon
Kegiatan Awal :
Penyambutan siswa
Bermain bebas

Circle time :
Salam, doa, menyanyi bersama
Berbagi bercerita

Pijakan Lingkungan Main :
Penataan Densitas

Pijakan Sebelum Main :
Appersepsi, PenjelasanTema, SOP Aturan Bermain (misal : membereskan setelah bermain, dll)

Pijakan Saat Bermain
1. Membentuk Macam2 buah dari plastisin
2. Membuat warna dari buah naga dan anggur
3. Mewarnai gambar dengan bahan alam (buah naga & anggur)
4. Mencap dengan buah

Pijakan Setelah Bermain
Recalling, Memajang Hasil Karya Anak, Bercerita

Kegiatan Akhir
Doa, salam dan pulang