Rabu, 25 Juni 2014

MASIH TENTANG PESTA DEMOKRASI

Lebih dari satu minggu dengan sengaja aku tidak lagi aktif ngeblog atau buka internet apalagi buka FB atau Twiter, sama sekali tidak......karena aku hanya ingin mengukur tingkat kenatralanku dalam menyikapi pesta demokrasi 5 tahunan yang luar biasa ini. Mungkin ketika aku memilih salah satu jago dari kandidat presiden yang akan berlaga ditgl 9 juli nanti dikarenakan kerabat dekatku ada yang jadi bupati, atau saudaraku yang duduk di DPR sehingga aku harus memilih beliau....tetapi ternyata tidak, aku benar – benar tulus memilih beliau karena memang beliau pantas untuk dipilih dan diperjuangkan dengan kerelaan yang super aku berusaha untuk memberikan informasi yang positif ketika ada yang bertanya .
Memang aku bukan siapa – siapa apapun yang kukasampaikan juga gak akan berpengaruh terhadap perubahan situasi yang kulihat semakain kacau balau, semua orang tiba – tiba berubah telah menjadi pengamat politik, semua berpendapat dengan tanpa mempunyai landasan yang akurat baik data , ataupun informasi, karena semua yang dilontarkan dalam setiap statusnya hanya berdasarkan baca di media sosial , kalaupun  menyaksikan langsung (mungkin dalam debat capres) dalam memberikan koment juga jauh dari  penilaian yang tulus, kalau boleh jujur aku bisa melihat dari kalimat yang ditulis disitu pasti kutemukan ada nada sumbang, emosi, kebencian, kepentingan dan masih banyak lagi. Bukankah sebagai bangsa Indonesia kita tahu yang didalam pancasila ada sila sila yang mengatur untuk dapat hidup berbangsa dan bernegara yang apabila kita ikuti akan tercipta suatu kebangsaan yang harmonis.
Kembali pada diriku.... (maaf ini khusus pribadi loh yah, aku tidak bawa para ini itu  karena aku takut mencatut orang lain  mungkin satu profesi tapi beda pilihan , aku tidak mau seperti kasus Bang Iwan Fals yang gambar kaosnya diganti dengan gambar pasangan presiden tanpa seijin beliaunya, akhirnya membuat Bang Iwan Fals  sang Idola, maksudku idolaku jadi marah) yang memang aku paling gak suka melihat orang untuk didiskriminasikan ..mungkin terbawa karena profesi dan pergaulanku  yang selalu bersama anak anak TK (taman kanak – kanak ) yang selalu memandang masalah dengan hati yang tulus dan jujur, anak TK tidak suka diintimidasi, diancam, ditakut – takuti, dibentak apalagi melihat orang marah yang banting – banting barang. Anak TK lebih suka pada sikap yang jujur , santun, menyejukkan dan merangkulnya karena semua yang positif itu akan membuat tumbuh kembangnya akan bagus. ......yah kalau aku penulis syair atau seniman andal pasti bisa deh diartikan bahwa anak TK itu rakyat kecil...mungkin arti tulisanku ini akan lebih afdol.
Terus terang .....aku bukan bagian dari mahasiswa angkatan 1998 karena aku sudah lulus tahun 1991 , tapi masih terasa reformasi itu dalam benakku , bagaimana tidak saat itu aku begitu mengidolakan YTH bapak Reformasi yang bergelar profesor....sehingga mulai saat itu aku tergabung dalam partai yang beliau dirikan, aku bangga jadi bagian dari Reformasi walaupun tidak terlibat secara langsung , yang akhirnya ......dengan sedih hati atributku sebagai anggota partai beliau kulepas dengan berat hati, karena beliau yang kujadikan panutan ternyata telah melenceng jauh dari semangat Reformasi yang dulu beliau dengungkan, bahkan terakhir yang membuat aku miris adalah seruannya untuk ikut berperan aktif dalam PERANG BADAR di pesta demokrasi.
Yah Allah.....begitu kuatnya pengaruh kedudukan, pengaruh uang , pengaruh kekuasaan....sehingga negara yang indah dan damai ini  harus menerima akibat  kepentingan duniawi , kami satu saudara, sebangsa dan setanah air kenapa harus melakukan perang badar.....
Aku tercenung .....ketika  membaca tabloid obor rakyat, ketika aku mendengarkan kampanye yang menyerukan bahwa orang indonesia timur karakternya suka makan, suka berkelahi atau potongan kalimat yang mengatakan bahwa semakin banyak orang indonesia ini yang LUGU...LUCU dan GUOBLOK...., ada musisi yang jenius asal surabaya yang dulu juga kukagumi dengan tanpa berfikir panjang mengatakan bahwa calon sebelah kurus kalau diajak  berantem pasti kalah atau kalau  jadi presiden fotonya tak akan dipasang dirumahnya.  Loh ....emangnya masalah yah kalo gak dipasang dirumahnya, yang penting kalo sudah terpilih jadi presiden yah dipasang di kantor, di sekolah , di pelayanan umum dan masih banyak lagi, (he...he... tapi Mas Dhani gak akan pindah kewarga negaraan kan, kalaupun mau pindah kurasa gak apa – apa juga kali, he..he... maaf guyon mas jangan tensi Peace) belum lagi puisi – puisi yang isinya mendiskriditkan seseorang, bukankah mereka orang –orang yang berdasi itu orang yang terhormat yah  , tidak bisahkan kalimat kalimatnya yang dilontarkan  juga terhormat sehingga akan menyejukkan kami anak TK ups..... maaf rakyat kecil.
Teman – teman ku sebangsa dan setanah air yang tercinta marilah kita yang katanya kaum inteltual ini  mencoba memberi contoh berpolitik yang baik pada teman – teman yang mungkin disekitar kita masih lemah dalam pengetahuan dengan benar, kita berikan informasi yang benar, kita berikan data yang benar, setelah itu biarkan mereka menentukan pilihannya sesuai dengan kata hatinya, tak perlu diintimidasi, tak perlu diancam, gak perlu kita ciptakan ketakutan atau perasaan was – was karena negara kita aman kok.....sangat aman karena negara kita cinta damai......
Ketika pilihanku berbeda dengan pasanganku, kukatakan padanya,....Mas biarkan kali ini  aku berbeda dengan pilihanmu, tetapi seandainya...kamu belum mantap benar dengan pilihanmu dan  bertanya padaku tentang alasanku yang berbeda dengan pilihanmu,  aku akan menjelaskannya.... (Karena aku tahu pasanganku memilih GOLPUT,). Ketika kutanya putri cantikku (sisulung) yang baru pertama mengikuti PILPRES  dan menjatuhkan pilihannya sama dengan bundanya kutanyakan alasannya  KENAPA dan jawabnya bukan ikutin bunda tapi ikut pak DAHLAN ISKAN akupun menghormatinya ...Aku teringat apa yang disampaikan oleh bapak Anis Bawasden....kalau kita ingin perubahan yang baik jangan biarkan orang baik berjuang sendirian..... dan akupun  ingin membantunya untuk berjuang , kukatakan pada pasangan bahwa pilihan  kita menentukan masa depan bangsa ini 5 thun kedepan, janganlah kita pasung demokrasi kita, janganlah kita gadaikan masa depan  bangsa kita, marilah kita berpartisipasi dalam pemilihan ini,  kita harus bisa berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.....dan Alhamdulillah  akhirnya kamipun sepaham, mungkin suara kami tidak akan berpengaruh tetapi paling tidak bisa mewarnai  sedikit  pesta demokrasi kali ini.
OK teman – teman kami telah menentukan pilihan......bagaimana dengan anda, Monggo..bebas untuk menentukan pilihan , kami tidak akan menyebar kampanye hitam, kami tidak akan mengatasnamakan PARA ini dan itu , karena kami ingin teman – teman bisa memandang suatu masalah dengan pikiran yang jernih .....dan Selamat Memilih....salam Damai dari......... Catatan Nining