Senin, 25 Juni 2012

Layanan Bimbingan Karir DI TK/SD


BAB I
PENDAHULUAN

                                                   
A.  Latar  Belakang Masalah
Sekolah  merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi sebagai wahana siswa untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.. Sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi  pengembangan bakat  minat dan kepribadian siswa, tidak terkecuali pada pendidikan dasar yaitu Taman Kanak-Kanak  yang diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakterisitik siswa selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun kemajuan tehnologi, sehingga anak dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Di era globalisasi ini makin banyak peluang dan tantangan untuk dikenalkan pada anak dalam pendidikan anak usia dini  bahwa profesi pekerjaan yang ada saat ini beragam, sehinnga anak perlu mengetahui  banyak karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan individu..Tidak seperti apa yang terjadi selama ini bahwa anak hanya mengenal beberapa jenis karir yang menjadi favorit anak usia dini, yang kemungkinan besar dikarenakan doktrin orang tua sehingga yang dikenalkan  hanya profesi strategis yang dianggap oleh orang tua sebagai suatu profesi penghasil uang (anggapan orang tua) tanpa memikirikan berapa biaya yang harus dikeluarkan nantinya ataupun kemampuan apa yang harus menjadi bekal anak untuk bisa menjadi seorang Dokter, Polisi, Tentara, Pilot atau Guru. Untuk  jenis karir lainnya hampir anak tidak mengenal karena orang tua sendiri kurang paham dan kurang tahu persiapan apa yang perlu diberikan pada anaknya untuk meraih ke profesi lainnya. Ini semua dikarenakan minimnya informasi yang masuk pada orang tua tentang tugas dan fungsi dari profesi lainnya(selain profesi favorit tersebut diatas)
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan karir, maka karir yang akan diperoleh anak harus sudah dikenalkan mulai usia dini, sehinnga karir tidak lagi hanya sebuah pekerjaan, tetapi lebih dari itu seseorang dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang hidupnya .Dengan dikenalkannya beragam karir yang ada di sekitar anak, anak jadi lebih bisa berfikir menyebar dan bisa lebih memilih sesuai dengan pilihannya.Oleh karena itu bimbingan dan konseling karir perlu dikenalkan sejak usia sekolah dasar (TK-SD) mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta didik nantinya lebih kompleks dari saat ini .Sehingga tidak salah apabila dari usia dini anak sudah dikenalkan dengan karir.
Konseling karir sifatnya sangat kompleks, dan kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan,  akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan dengan kehidupan manusia.
Di jenjang TK  tidak ditemukan posisi structural bagi konselor. Pada jenjang TK fungsi bimbingan konseling lebih bersifat preventif dan developmental. Secara pragmatic ,komponen kurikulum pelaksanaan dalam Bimbingan Konseling yang perlu dikembangkan oleh konselor jenjang TK (yang sebaiknya dipegang guru kelas sendiri)membutuhkan alokasi waktu yang lebih besar dibandingkan siswa jenjang yang lebih tinggi.Sedangkan komponen perencanaan individual student planning dan pelayanan responsive services memerlukan waktu yang lebih kecil. Kegiatan konselor dalam pelayanan responsive services dilaksanakan terutama untuk memberikan layanan konsultasi guru dan orang tua dalam mengatasi perilaku mengganggu(distruptive) siswa . Sisi lain yang memunculkan kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling di TK adalah rentang keragaman individual yang amat lebar. Rentang keragaman siswa bergerak dari siswa yang mudah menyesuaikan diri terhadap program sampai siswa yang sangat sulit menyesuaikan diri, dari siswa yang tidak  bermasalah sampai dengan yang sarat dengan masalah, dan yang lainnya sampai pada pengenalan/pemahaman diri yang dihubungkan dengan cita-cita (pengenalan karir).
     B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam      penulisan ini adalah :
1.      Seberapa penting Bimbingan Konseling Karir harus diberikan pada pendidikan anak usia dini (Taman Kanak Kanak ).
2.      Strategi kegiatan apa saja yang dapat diberikan untuk mendukung terlaksananya pelayanan bimbingan konseling karir pada pendidikan anak usia dini (TK).



     C. Tujuan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bimbingan Konseling Karir dapat memberikan bekal pada pendidikan anak usia dini dalam pengembangan sikap positif  terhadap segala jenis kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya.
     D. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.      Penulis dan Guru TK
a.       Diharapkan penulis dan guru memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang bimbingan konseling karir untuk anak usia dini (TK).
b.      Dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan profesi sebagai guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di TK.
2.      Peserta Didik
a.       Peserta didik dapat berekspresi kreatif sesuai dengan potensi kreatifitasnya,
b.      Peserta didik dapat mengeksplorasi kemampuannya sesuai dengan bakat, minat individu (anak).
3.      Lembaga Pendidikan (TK).
a.       Sebagai acuan untuk lebih dapat memberikan ruang gerak peserta didik dalam mengembangkan aktivitasnya yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan individu (anak).
b.      Sebagai acuan untuk memberikan kelonggaran pada guru untuk dapat mengembangkan pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini (TK)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Bimbingan Karier
Menurut Suherman Bimbingan Karir didefinisikan sebagai aktifitas dan program-program yang membantu individi-individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan :
1.      Pengendalian diri.
2.      Pemahaman/pengenalan terhadap kerja masyarakat dan factor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
3.      Kesadaran akan waktu luang.
4.      Pemahaman akan perlunya dan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan karier.
5.      Pemahaman terhadap informasi dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
6.      Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan /keputusan akhir.
Menurut Donald E.Super (1951) mengemukakan bahwa bimbingan karier sebagai suatu proses untuk membantu pribadi dalam mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja, menguji konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat.


C .  Pengertian Konseling Karier
Sears   mendefinisikan Konseling Karir sebagai suatu hubungan one- to-one atau kelompok kecil antara seorang konseli dan seorang konselor dengan tujuan membantu konseli mengintegrasikan dan menerapkan pemahaman diri dan lingkungan utuk membuat keputusan-keputusan dan penyesuaian-penyesuaian karir yang lebih tepat.

D.   Tujuan diselenggarakan Bimbingan dan Konseling Karir.
ABKIN 2007 dalam rambu-rambu penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik agar :
1.      Memiliki pemahaman diri (kemampuan, bakat, minat, kepribadian).
2.      Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
3.      Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.
4.      Memahami relevansi kompetensi belajar yang sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya.
5.      Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.                                                                                                                                                                                            
6.      Memiliki kemampuan merencanakan masa depan.
7.      Dapat membentuk pola-pola karir.
8.      Mengenal kemampuan, bakat, minat sendiri
9.      Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

E.   Prinsip Bimbingan Karier
1.  Bimbingan karier ditujukan bagi semua siswa (individu) baik pada pendidikan anak   usia dini, SD, SMP, Ma atau pendidikan dewasa.
2.  Bimbingan karier merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (individu) yang sedang dalam proses berkembang.
3. Bimbingan karier bersifat individual.
4. Bimbingan karier menekankan pada hal- hal yang positif.
5. Bimbingan karir merupakan usaha bersama.
6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esessial dalam bimbingan karier.
7. Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar belakang kehidupan, baik sekolah, lingkungan rumah, masyarakat atau lembaga lain yang mendukung.









BAB III
ANALISIS HASIL KAJIAN

A.            Urgensi Layanan Bimbingan Karier untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan konsling di sekolah khususnya pendidikan anak usia dini (taman kanak kanak) sebetulnya bukan semata- mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari yang berwenang. Namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai tugas – tugas perkembangan (menyangkut aspek fisik, kognitif, emosi, social dan moral spiritual ). Peserta didik lebih-lebih anak usia dini  (TK) sebagai seorang individu yang sedang dalam proses berkembang (on becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut , peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka belum memiliki pemahaman tentang dirinya dan lingkungan, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Aspek penting dalam keseluruhan perkembangan anak TK adalah perkembangan intelektual (Intellectual Development). Kognisi merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan , penafsiran, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan, dan penalaran. Dengan kemampuan kognisi inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal dan eksternal.  Sedangkan dalam proses perkembangan terdapat suatu keniscayaan bahwa peserta didik dalam melalui proses perkemabngan nya tidak selalu berlangsung secara mulus atau bebas dari hambatan (masalah). Dengan kata lain , proses pertumbuhan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus atau searah dengan potensi, harapan dan nilai – nilai yang dianut.
Perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan baik fisik, psikhis maupun social. Sedangkan sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan.. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life skill) apabila perubahan yang terjadi sulit dirediksi dan diluar jangkauan kemampuan maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku peserta didik, seperti misalnya terjadinya stagnasi (kemandegan) proses perkembangan individu. Sedangkan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi gaya hidup dan kesenjangan perkembangan tersebut diantaranya : kesenjangan social ekonomi, revolusi tehnologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, ketidak harmonisan dalam kehidupan keluarga dan masih banyak lagi.
Upaya merangkul dan mencegah (tindakan Preventif) perilaku – perilaku yang tidak diharapkan seperti disbutkan adalah dengan mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistimatis dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Upaya ini merupakan wilayah garapan bimbingan konseling yang harus dilakukan secara proaktif.

B.            Program Bimbingan Konseling Karier Di taman Kanak Kanak.
1.        Materi layanan konseling karir di TK
Komponen penting dalam pemberian layanan konseling karir pada pendidikan anak usia dini (TK) adalah :

a.       Pengetahuan diri (self knowledge)
1). Pengenalan pada pentingnya konsep diri.
2). Ketrampilan untuk berinteraksi dengan orang lain.
3). Kesadaran akan pentingnya pertumbuhan dan pilihan.
b.      Eksplorasi pendidikan dan okupasional ( ducational and occupational exploration)
1).  Kesadaran akan peningkatan prestasi akademik.
2).  Kesadaran akan hubungan antara pekerjaan dan belajar.
3).  Ketrampilan untuk memahami dan mengunakan informasi karier.
4). Kesadaran akan pentingnya tanggung jawab pribadi dan kebiasaan bekerja
c.       Perencanaan Karier (Career Planning). meliputi :
1).   Memahami bagaimana untuk membuat keputusan.
2). Kesadaran akan hubungan dengan dirinya sendiri dalam peran    kehidupan.
 3). Kesadaran akan perbedaan pekerjaan yang ada dan pilihan kerja yang sesuai untuk pria/wanita.
 4). Kesadaran akan proses dari perencanaan karir.



2.        Strategi Layanan Konseling Karier di Taman Kanak – Kanak :
a.       Pendekatan Instruksional yaitu terpadu dengan kegiatan dalam proses belajar mengajar secara kurikuler dalam mata pelajaran yang diajarkan melalui unit dengan menetapkan tema – tema tertentu
Contoh : Model Pembelajaran di TK yang menggunakan model area. Siswa berhak memilih bidang pengembangan yang ssuai dengan minatnya.
 Tema : Pekerjaan / Polisi
 Guru membuka 4 area (Area Seni, Bahasa, Balok dan Matematika/Brhitung)
 Area  Seni : Anak mewarnai gambar Polisi
 Area Balok : Anak membuat bangunan kantor polisi dari balok.
 Area  Bahasa : Mengurutkan gambar seri tentang tugas Polisi
 Area Berhitung : Anak menghitung jumlah alat/ atribut polisi.
Setelah diberi penjelasan oleh guru maka anak dipersilahkan untuk memulai kegiatan sesuai dengan minat. Disini guru mengamati masing- masing siswanuya. Apabila selalu anak untuk memulai kegiatan yang dituju area yang sama maka guru bias menginformasikan pada orang tua bahwa anaknya punya kecenderungan dalam hal tertentu.
   
b.      Pendekatan Interaktif yaitu melalui kegiatan-kegiatan interaktif dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar dalam berbagai bentuk kegiatan seperti permainan, konsultasi, dinamika kelompok, kerja kelompok .
CONTOH
     Kegiatan dengan kerja kelompok. Tema tanaman : Anak TK disuruh   dibagi menjadi 3 kelompok. Masing kelompok membawa 3 macam buah yang berbedaa. Kelompok A membawa Apel. Kelp. B : Membawa buah Jeruk dan Klp. C membawa buah Salak. Masing-masing kelompok disuruh mencari cirri masing buah yang dibawahnya. Kulitnya, warnanya, rasanya, bentuknya, buahnya, dan lain sebagainya.
Kegiatan dengan permainan . Tema :Binatang. Guru mengajak anak-anak bermain kucing dan tikus, atau bermain ular tangga.
Kegiatan Dinamika Kelompok : Guru mengajak anak anak membuat lingkaran, lalu dengan lagu : Berjalan-jalan oo. …berjalan didalam lingkaran 2X ada botol kosong diisi air gula, ada nenek ompong giginya tinggal 4, maka tugas anak mencari teman dengan jumlah 4, tidak boleh lebih /kurang yang tidak sesuai dengan angka yang disebut guru anak diberi hukuman yang mendidik sesuai kesepakatan antara guru dan murid.

c.       Pendekatan dukungan system yaitu dengan menciptakan suasana sekolah dan lingkungannya sedemikian rupa sehingga secara tidak langsung telah memberikan suatu iklim yang menunjang perkembangan siswa.
Contoh : Tema pekerjaan : Lembaga (TK) bisa bekerja sama dengan pasar (market) Anak diajak berbelanja di super market , anak memilih sendiri barang yang akan dibeli dipandu petugas super market, anak melakukan transaksi sendiri ( Untuk pengenalan pekerjaan :PEDAGANG).
Atau lembaga bisa bekerja sama dengan Dinas Peternakan, anak diajak outbond dengan memerah susu sapi, disini anak dikenalkan dengan profesi “PEMERAH SUSU “ dan masih banyak lagi.

d.      Pendekatan pengembangan pribadi yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kondisi dirinya. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas –tugas individual, penelusuran minat dan kemampuan.
Contoh : Tema : pekerjaan. Peserta didik diberi tugas mencari gambar profesi sesuai cita-citanya di internet yang di cetak dan dipigura dengan bagus/rapi.(Catatan :Anak dibantu keluarganya di rumah). Atau peserta didik diberi tugas mengamati atau menanyakan tugas orang tua (Ibu sebagai ibu rumah tangga, atau Ayah sebagai  seorang yang mempunyai profesi ) lalu mereka disuruh menceritakan kedepan kelas. Yang berani bercerita dapat bintang.
1.      Konseling Kelompok , dalam konseling kelompok anak TK perlu mngikuti tahap-tahap berikut :
a.       Tahap pembentukan, meliputi perencanaan awal :apa saja yang menjadi kebutuhan anak, siapa saja yang ada dalam kelompok, jumlah anggota kelompok, kapan  waktu pelaksanaan dimulai dan berakhir.
b.      Tahap eksplorasi, dalam tahap ini anak-anak dilatih untuk menyadari dan mengerti perasaan dan tingkah laku dirinya dan orang lain.
c.       Tahap transisi, tahap dimana seorang anak menghadapi kecemasan dan konflik mereka selama mereka memualai memecahkan masalahnya.
d.      Tahap pelaksanaan ,pada tahap ini anak-anak dilatih untuk melihat beberapa alternative tingkah lakunya dan untuk memecahkan masalah.
e.       Tahap terakhir, tahap yang terakhir untuk anak-anak melakukan apa yang mereka telah pelajari kedalam praktek.
Apabila menggunakan bimbingan kelmpok dapat menggunakan teknik sosiadrama,bermain peran, menggambar, bermain music, bercerita, membaca buku di prpustakaan. 







BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Bimbingan konseling karir merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dikarenakan Bimbingan Konseling Karir dapat melatih siswa menjadi mandiri. Tuntutan dunia kerja juga menjadi alasan akan perlunya bimbingan konseling karir di institusi pendidikan. Bimbingan Konseling Karir juga membantu siswa dalam menentukan penjurusan selanjutnya. Ketepatan penjurusan sekolah akan membuat siswa menikmati sekolah tanpa adanya beban berarti. Ketepatan penjurusan juga akan menjadikan siswa menghayati bidang pekerjaannya kelak ketika sudah dewasa. Bimbingan Konseling Karir tidak hanya berorientasi  mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan tetapi juga mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan  di dunia karir mereka nantinya..

B.  Harapan dan Saran
Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, harapan penulis dengan pelaksanaan program Bimbingan Konseling Karier di TK setidaknya dapat mengurangi hambatan atau kesulitan yang dihadapi anak didik. Anak-anak yang mengalami kesulitan akan mendapat bantuan / bimbingan sehingga diharapkan anak tidak mengalami kegagalan atau kekecewaan. Selain itu dengan telah terjadinya perubahan paradigma baru bahwa pendekatan bimbingan konseling yaitu dari pendekatan yang berorientasi pada remedial, klinis dan berpusat pada konselor  menjadi pendekatan yang berorientasi pada pekembangan dan preventif maka akan lebih mudah dalam menagnani kesulitan yang terjadi pada anak usia dini.Dengan demikian anak-anak dapat mencapai perkembangan yang optimal dalam rangka pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Dan saran membangun dari semua pihak yang berwenang dan berkepentingan dalam memajukan pendidikan Taman Kanak-kanak sangat kami perlukan untuk dapat lebih terbenahinya dan sumpurnanya karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, namun demikian dari kekurangan dan keterbatasan penulis berharap mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat sedikit memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Amin.